MEDIA JABODETABEK – Simak profil dan biodata Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan (Mendag) yang baru saja dilantik Presiden Jokowi hari ini, Rabu, 15 Juni 2022.
Usai pelantikan resmi, banyak warganet yang penasaran tentang siapa Zulkifli Hasan hingga cari tahu profil dan biodatanya.
Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas profil dan biodata lengkap dari Zulkifli Hasan, Mendag baru di era Jokowi.
Zulkifli Hasan, atau yang biasa dikenal dengan nama Zulhas, lahir pada 31 Agustus 1962 di Penengahan, Lampung Selatan, Lampung. Ia merupakan anak sulung dari empat bersaudara.
Saat ini, ia baru diangkat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Maju dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin terhitung sejak hari ini.
Zulkifli Hasan mengenyam pendidikannya di Lampung hingga SMP, kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah ke atas di SMAN 53 Jakarta hingga berkuliah S1 di Universitas Krisnadwipana dan S2 di Sekolah Tinggi Manajemen PPM.
Baca Juga: Jokowi Resmi Lantik Zulkifli Hasan sebagai Mendag dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR
Ia menikah dengan Soraya dan dikaruniai empat orang anak. Putri sulungnya, Futri Zulya Savitri, menikah dengan Ahmad Mumtaz Rais pada 2011 sehingga karir politik dan kehidupan pribadinya terlihat seimbang.
Sebelum terjun ke dunia politik, Zulkifli Hasan merupakan seorang presiden direktur dan komisaris di beberapa perusahaan.
Jabatannya sebagai Ketua Panitia Angket BBM DPR dari tahun 2008 hingga 2009 menjadi awal dari karir politiknya.
Karir politiknya semakin melejit, sehingga ia diangkat sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia dalam Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono periode 2009-2014 dan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional periode 2005-2010.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Juni 2022: Leo Ambil Langkah Berani, Virgo di Puncak
Tidak hanya berhenti di situ, pada tahun 2014 ia memenangkan pileg dan menjadi anggota dewan untuk dapil Lampung 1.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 8 Oktober 2014, ia tidak ada niat untuk menjadi Ketua MPR, namun ia terpilih dengan meraih 347 suara di sidang paripurna yang berlangsung dari tanggal 7 Oktober 2014.
Jabatannya sebagai Ketua MPR berlangsung selama 5 tahun, yakni periode 2014-2019.
Ia setuju dengan program Tax Amnesty (RUU Pengampunan Pajak) pada tahun 2016 karena menurutnya dana milik orang Indonesia yang tertimbun di luar negeri mencapai ribuan hingga ratusan miliar dolar AS.
Penghargaan yang pernah ia terima, yakni Bintang Jasa Mahaputra Adipradana dari Presiden RI, Tokoh Perubahan 2010 dari Republika, Kadarman Award 2007 dar Strategic Change Leaders, Indonesia Green Award dari The La Tofi School of CSR hingga Bhumandala Award 2014 dan Badan Informasi Geospasial.***