Kisruh Sirkuit Mandalika: Oknum Pejabat BUMN Minta Prioritas Clear Area, Tamu VIP Akses Dorna Dipaksa Mengalah

21 November 2021, 09:23 WIB
Kisruh Sirkuit Mandalika: Oknum Pejabat BUMN Minta Prioritas Clear Area, Tamu VIP Akses Dorna Dipaksa Mengalah /instagram/Tedy Suryadi

MEDIA JABODETABEK - Indonesia berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan balap internasional WSBK 2021.

Aktivitas para tim dan pembalap sudah dimulai sejak minggu lalu yang dilangsungkan di sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Race pertama berlangsung pada Sabtu 20 November 2021, akan tetapi ditunda karena hujan deras.

Baca Juga: Tak Berhasil Menaklukan Fiorentina, AC Milan Mengalami Kekalahan Pertama

Saat balapan berlangsung ada satu kejadian yang membuat tamu VIP terganggu oleh oknum BUMN.

Dalam kejadian tersebut, panitia hospitality WSBK Mandalika meminta clear are karena adanya oknum BUMN yang hadir.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Tedy Suryadi yang merupakan salah satu tamu VIP dari Dorna Sport.

Dengan kehadiran pejabat BUMN tersebut, tamu VIP paddock lainnya dipaksa meninggalkan area yang semestinya sudah menjadi hak mereka.

Baca Juga: Spesifikasi, Harga Honda CB150X Indonesia dan Pilihan Warna Motor Adventure Touring Terbaru Besutan AHM

"Panitia hospitality Mandalika Street Sirkuit harus sering belajar ke Sepang dan Motegi bagaimana membuat zoning untuk tamu VIP yang memiliki paddock access, jangan karena ada oknum BUMN yang merasa mensponsori event ini dan mereka datang ke Mandalika GRATIS, alias tidak bayar pake uang pribadi alias uang perjalanan dinas alias uang rakyat meminta "clear area" dengan mengusir tamu-tamu VIP lainnya yang diundang oleh Team Racing kelas dunia atau undangan dari Pembalap WSBK atau supplier WSBK karena hal. itu sangat memalukan alias norak, besok kalo BUMN bangkrut atau kalian pensiun masih bisa kah melakukan itu? atau kalo besok kalian ke Sepang atau Motegi bisakah ngaku-ngaku BUMN Indonesia mendapatkan VIP privilege? So who are, You??? You are just worker Man, don't be stupid at your own country," dikutip mediajabodetabek.com dari akun instagram Tedy.

Mediajabodetabek.com mengkonfirmasi atas peristiwa tersebut langsung ke Tedy Suryadi perihal kronologi peristiwa pengusiran tamu VIP paddock access oleh oknum pejabat BUMN.

Tedi mengatakan, pengunjung WSBK Mandalika ada yang memiliki akses VIP yang diberikan oleh Dorna Sport.

Baca Juga: Tak Berhasil Memuncaki Klasemen, Persib Bandung Kalah Tipis Melawan Persija

"pengunjung WSBK Mandalika ada beberapa yang memiliki akses khusus ke paddock sebagai VIP undangan team racing WSBK atau relasi Pembalapnya, yang mana paddock akses tersebut dikeluarkan oleh Dorna sebagai Penyelenggara WSBK," jelas Tedy saat dikonfirmasi Mediajabodetabek.com Sabtu 21 November 2021.

Tedy menambahkan, tidak semua orang bisa mendapatkan akses VIP paddock, butuh proses untuk bisa mendapatkan akses VIP.

"proses mendapatkan akses paddock tersebut tidak mudah, kami harus mengajukan permohonan ke team racing WSBK atau ke Dorna langsung sebagai media baru setelah disetujui kami menerima email dan harus melakukan registrasi via aplikasi WSBK Pit In," ujar Tedy melanjutkan.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik di Blitar Hari Ini Mingg, 21 November 2021: Tidak Berpotensi Tsunami

Tedy menjelaskan, kekisruhan tidak hanya terjadi dalam VIP area, tapi sudah mulai sejak di luar sirkuit tepatnya akses menuju sirkuit.

Kekisruhan di jalan menuju sirkuit, terjadi lantaran tidak adanya stiker khusus yang ditempel pada kendaraan yang akan menuju sriktuit.


"Pemilik undangan tersebut ada beberapa yang tidak diberikan sticker khusus pass untuk mobil dan motornya untuk masuk dan parkir ke area sirkuit…"jelasnya.

Tedy kembali menambahkan, tidak semua tamu VIP atau undangan dari Dorna menggunakan kendaraan pribadi, ada yang menyewa dan menggunakan jasa sopir lokal.

Baca Juga: Ini Penampakan Artis Tiktok yang Videonya Diedit Dimakan Buaya dan Jadi Viral


"Para tamu VIP ini sebagian ada yang rental mobil atau rental mobil atau pakai jasa sopir sewaan, nah pada saat pagi tadi ke sirkuit para tamu VIP yg sudah punya paddock akses ini dibeberapa persimpangan jalan yang ada penjagaan di periksa dan disuruh putar balik tanpa diberi solusi karena mobil atau motornya tidak dipasangi sticker 'car pass', padahal sudah ditunjukan ID Card Paddock Access nya," tuturnya.

Tedy sendiri harus mengalah dan membeli tiket sendiri untuk bisa menggunakan shuttle bus menuju area sirkuit.

"Akhirnya saya menggunakan tiket grand stand reguler supaya bisa naik shuttle bus dan di drop ke area sirkuit," lanjut Tedy menjelaskan kronologi kepada Mediajabodetabek.com.

Tedy menjelaskan, kejadian tersebut bukan hanya dirinya sendiri yang mengalami, tapi undangan VIP dari Dorna lainnya juga mengalami nasib yang sama.

Baca Juga: Seorang Ibu Rumah Tanggal Asal Cianjur Meninggal Dunia Usai Disiram Air Keras Oleh Sang Suami


"Kejadian serupa menimpa beberapa pemilik VIP Guest lainnya seperti saya, saya tahu mereka hanya menjalankan tugas tapi ada informasi 'unclear' dari atasannya ke petugas di lapangan yang lupa menginformasikan kebijakan terhadap para pemilik paddock access yang tidak memiliki stiker di mobil atau motornya," ucap Tedy.

Di dalam paddock VIP

Tedy kembali menjelaskan, situasi kembali kisruh saat menjelang sore dan tamu VIP dari BUMN mulai datang.

Dalam pantauan Tedy, tidak semua tamu VIP BUMN menggunakan gelang berwana hitam sebagai penanda sebagai tamu khusus.

"Situasi mulai berubah tatkala siang menjelang sore berdatangan tamu VIP yang katanya menggunakan gelang hitam dari instansi BUMN yang saya lihat hanya satu dua saja bergelang hitam, kebanyakan bergelang hijau seperti saya, beberapa pemilik VIP paddock akses bergelang merah dan hijau mulai diminta pindah ke area di depan ruangan VIP lainnya katanya, 'pihak sponsor keberatan ada tamu VIP lain di depan ruangan VIP nya yg menghadap ke lintasan sirkuit'. Katanya selain di depan ruang VIP 1-4 silahkan boleh disana,..." lanjut Tedy.

Baca Juga: 5 Tips dan Trik Membeli Ponsel Iphone Bekas: Cek Fitur Ini Agar Tak Salah

Saat menejlang race kelas WBK dimulai, panitia kembali melakukan 'sweeping' yang menghimbau supaya orang-orang yang berada di selasar depan ruangan VIP di kosongkan.

"Saat race kelas Superbike akan dimulai mulai terjadi 'sweeping' atau penghimbauan dengan menggunakan cara represif dengan alasan 'clear area"' hanya untuk pengguna gelang hitam yg notabene katanya dari sponsor BUMN. Dengan menggunakan pita pit walk mereka mulai 'memagari area' agar pemilik VIP Paddock Akses yang mereka tidak kehendaki berada di sana tidak bisa masuk," ucap Tedy kepada Mediajabodetabek.com.

Dengan adanya kejadian tersebut, Tedy berharap supaya kedepannya panitia lebih baik lagi.

Tedy mencontohkan penyelenggara di Sepang yang begitu tertip dan teroganisir dengan baik.

Baca Juga: 21 Link Twibbon Hari Ikan Nasional 2021, Background Foto Gratis yang Pas Untuk Dibagikan di Media Sosial


"Kami berharap untuk kedepan agar panitia mau belajar tidak usah malu contoh saja Sepang yang sudah berhasil mengorganisir tamu-tamu VIP Dorna dengan batasannya masing-masing, baik itu Media, Undangan Team Racing, Supplier Team Racing maupun Undangan dari goverment tanpa harus menggunakan cara-cara represif yang tidak pantas dilakukan dalam event berskala internasional," ujar Tedy memberi masukan untuk penyelenggara.

Menurut Tedy, hingga berita ini diturunkan, pihak CEO MGPA sudah menerima keluhan ini dan menanggapi sebagai masukan positif yang akan dievaluasi dan diperbaiki di kesempatan berikutnya.


"Saya sudah sampaikan ini juga ke CEO MGPA alhamdulillah sudah ada tanggapan," kata Tedy kepada Mediajabodetabek.com.

Tedy Suryadi adalah founder apparel RidingStyle salah satu partner tim Gresini Racing yang sering hadir di setiap event balap Dorna beberapa tahun terakhir.***

 

Editor: Ricky Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler