MEDIA JABODETABEK - Baru-baru ini beredar informasi mengenai vaksin anak yang disebut-sebut bisa menyebabkan stroke.
Stroke tersebut dikatakan akibat dari efek samping vaksin pada anak, lantas apa benar demikian ?
Juru bicara Pemerintah untuk COVID - 19 dr Reisa Broto Asmoro dengan tegas mengatakan, jika informasi tersebut tidak benar.
Baca Juga: Chatbot WhatsApp PeduliLindungi, Solusi Terbaru untuk Mengelola Sertifikat Vaksin Covid-19
"Kementerian Kominfo telah klarifikasi info itu merupakan berita yang keliru atau hoax. Tidak ada keterkaitan antara stroke dengan vaksin anak," ujar dr Reisa di kutip Mediajabodetabek dari ANTARA.
Dokter Reisa menghimbau, supaya masyarakat lebih selektif dalam menerima berita terutama mengani Covid-19.
Terutama informasi-informasi yang beredar di sosial media yang sumbernya tidak jelas dan tidak bisa dipertanggung jawabkan.
"kita harus antisipasi berita yang kita dapatkan itu valid apa tidak, benar atau tidak," ujar Reisa.
Dokter Reisa mengajak masyarakat supaya melihat situs covid19.go.id atau kominfo.go.id untuk mengetahu kebenaran informasi terutama mengenai virus Corona.
Baca Juga: Daftar Libur Nasional Tanggal Merah Bulan Desember Selain Hari Natal 2021, Apakah Ada?
Reisa kembali menghibau kepada masyarakat supaya tidak ragu melakukan vaksinasi anaknya.
Dia mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin jenis Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun, ataupun anak usia 11 sampai 17 tahun.
Dokter Reisa kembali menegaskan, jika informasi berdasarkan tangkapan layar yang beredar di sosial media mengani vaksin anak bisa menyebabkan stroke tidak tepat atau berita bohong alioas Hoax.***