MEDIA JABODETABEK - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima secara simbolis estafet Kelompok 20 (G20) pada Ahad, 30 Oktober 2021 di Roma, Italia.
Dari penerimaan itu, membuat Indonesia untuk pertama kalinya akan menjadi ketua G20 di masa mendatang.
G20 sendiri merupakan forum global yang di dalamnya beranggotakan negara-negara penyumbang 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
Presiden RI, atau yang lebih akrab disapa Jokowi, secara langsung mengundang para pemimpin dunia.
Jokowi mengundang dalam rangka melanjutkan diskusi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia.
Baca Juga: Daftar Hari Libur Tanggal Merah Bulan November 2021, Ada Apa Tidak
Baca Juga: Kalender Bulan November 2021, Lengkap dengan Peringatan Hari Besar Nasional
Rencaranya, kegiatan tersebut akan digelar di Bali tahun depan, atau tepatnya tanggal 30-31 Oktober 2022.
"Kami akan menjamu Yang Mulia dan Bapak, Ibu, di ruang terbuka, di hamparan pantai Bali yang indah, yang menginspirasi gagasan-gagasan inovatif untuk produktivitas G-20 ke depan. Sampai bertemu di Indonesia. Terima kasih," kata Jokowi sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden pada Senin, 1 November 2021.
Pada penutupan KTT G20 di Roma, Italia pada 31 Oktober 2021 waktu setempat, Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyerahkan palu secara simbolis kepada Jokowi.
Presiden Jokowi kemudian mengetukkan palu. Jokowi, dalam sambutannya mengapresiasi Italia yang telah berhasil memegang keketuaan G20 pada tahun ini.
"Saya sampaikan selamat kepada Italia yang telah sukses menjalankan presidensi G20 di tahun 2021. Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 di tahun 2022," kata Presiden RI.
Jokowi juga mengatakan, keketuaan Indonesia dalam G20 akan mendorong upaya bersama bagi pemulihan ekonomi dunia.
Jokowi melanjutkan, dalam upaya pemulihan ekonomi global ini menggunakan tema besar, Recover Together, Recover Stronger.
Dalam keketuaan G20, Indonesia berkomitmen menjadi pertumbuhan yang inklusif serta ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Upaya tersebut harus dilakukan dengan cara luar biasa, terutama melalui kolaborasi dunia yang lebih kokoh, dan inovasi yang tiada henti."
"G-20 harus menjadi motor pengembangan ekosistem yang mendorong kolaborasi dan inovasi ini. Hal ini yang harus terus kita perdalam pada pertemuan-pertemuan kita ke depan," Kata Jokowi.***