Abu Rimba, Hanya Orang Bodoh yang Bilang Itu Syahid

30 Maret 2021, 19:49 WIB
Anggota polisi mengamati motor yang digunakan terduga pelaku bom bunuh diri sebelum dievakuasi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Sepasang suami istri yang berada di sekitar lokasi kejadian menceritakan pengalaman mereka ketika nyaris kehilangan jiwa. /ANTARA FOTO/Arnas Padda

MEDIA JABODETABEK-Munir alias Abu Rimba menyatakan dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 30 Maret 2021 bahwa hanya orang bodoh yang bilang kalau bom bunuh diri adalah mati syahid.

Abu Rimba diketahui merupakan mantan kombatan yang menjadi salah satu tokoh pelatihan teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Dalam keterangan tertulisnya, Abu Rimba menanggapi aksi bom bunuh diri yang dilakukan sepasang suami istri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu pagi, 28 Maret 2021.

Baca Juga: 13 Terduga Teroris Ditangkap Di Jakarta, Makassar, dan Bima

“Pemahaman yang ditanamkan kepada saya dulu bahwa kita melawan musuh, kita ingin mati di tangan musuh, kalau mati di tangan musuh katanya syahid. Itu dulu, sekarang bom Makassar, kita gak ada musuh, pasang bom di badan, mati, apakah itu syahid? Hanya orang bodoh yang bilang itu syahid," ujar Abu Rimba sebagaimana dikutip oleh Media Jabodetabek dari laman ANTARA.

Seperti yang diketahui sebelumnya, aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katederal Makassar mengakibatkan 20 orang luka-luka dan 2 orang tewas yang merupakan pelaku pengeboman itu sendiri.

Menurut Abu Rimba, aksi bom bunuh diri di Makassar adalah tindakan bom bunuh diri konyol dan hanya ingin mencari perhatian.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar, Tinggalkan Surat Wasiat untuk Orangtuanya

"Kalau pendapat saya tindakan begitu jelas salah. Ini maaf saya bilang, masa Rasulullah aja nggak mendzalimi yang bukan beragama Islam, ini malah mau membunuh orang yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa. Sepertinya mereka hanya ingin cari perhatian sehingga gereja itu dijadikan sasaran,” ucap Abu Rimba.

Abu Rimba juga menegaskan cara-cara seperti bom bunuh diri itu salah besar. Abu Rimba menilai, pemahaman pelaku bom bunuh diri sudah jauh dari hakikat agama Islam itu sendiri, yaitu islam rahmatan lil alamin.

Abu Rimba yakin kalau mereka benar paham dengan Islam rahmatan lil alamin, mereka pasti tahu hukum melakukan tindakan bom bunuh diri di agama islam.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Terorisme Tak Ada Sangkut Pautnya dengan Agama Manapun

“Dosa besar itu kita membunuh orang yang nggak mendzalimi kita. Kecuali kalau orang itu sudah mengganggu kita, sudah mendzalimi umat Islam,” kata Abu Rimba.

Abu Rimba dulu pernah terlibat dalam kelompok pelatihan teroris di Jalin Jantho.

Atas kesalahannya tersebut, Abu Rimba harus mendekam di penjara selama tujuh tahun.

Kini Abu Rimba mengaku tidak ingin kembali ke masa lalunya dan ingin mengisi masa depannya dengan hal-hal yang bermanfaat.

Abu Rimba juga menyarankan kepada semua pihak, terutama generasi muda, agar selalu waspada dengan penyebaran paham kelompok-kelompok teroris.

Baca Juga: Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Makassar Mertambah Jadi 20 Orang

“Hati-hati jangan sama sekali bersentuhan dengan mereka. Juga buat kawan-kawan yang pemahamannya tidak radikal lagi, agar sama-sama ikut menjaga dan mengantisipasi, penyebaran ideologi radikal ini,” ujar Abu Rimba.***

Editor: Naja Nuroni

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler