Kemenkes Minta Masyarakat Waspadai Virus Nipah Asal Malaysia

27 Januari 2021, 22:03 WIB
Ilustrasi Babi Penular Virus Nipah /pixabay/Roy Buri

MEDIA JABODETABEK- Belum usai penyebaran virus Corona yang hingga kini masih belum dapat tertanggulangi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Virus Nipah yang berasal dari hewan babi asal Malaysia.

"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto. Seperti diberitakan Isu Bogor dalam artikel  “Kemenkes : Virus Nipah Menyebar Melalui Hewan Ternak Babi Asal Malaysia”

Walau sampai saat ini belum ada laporan kasus infeksi Virus Nipah di Indonesia, Didik mengingatkan bahwa di tahun 1999 wabah Virus Nipah pernah terjadi yang menyebabkan kematian pada ternak babi dan manusia di Semenanjung Malaysia

Oleh karenanya Indonesia diminta selalu waspada terhadap potensi penularan virus tersebut melalui kelelawar pemakan buah.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini, Keluarkan Hujan Abu

Dari beberapa hasil penelitian menunjukan adanya kelelawar pemakan buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera, khususnya ke wilayah Sumatera Utara yang berdekatan dengan Malaysia.

"Sehingga ada kemungkinan penyebaran virus nipah melalui kelelawar atau melalui perdagangan babi yang ilegal dari Malaysia ke Indonesia," kata Didik.

Sebagai upaya antisipasi untuk mencegah penularan virus itu, pemerintah berupaya mencegah perdagangan ternak babi ilegal dari daerah yang terinfeksi.

Selain itu, pemerintah juga melakukan prosedur pengetatan ekspor dan impor komoditas babi dan produk antara Indonesia dan Malaysia.

"Menurut Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, pemerintah Indonesia hanya menerima kiriman yang disertai dengan sertifikat kesehatan dan dikeluarkan oleh Departemen Layanan Hewan Malaysia untuk menyatakan bahwa babi yang diekspor sehat," kata dia lebih lanjut.

Baca Juga: Tolak Keras LGBT, Gereja California di Bom

Disamping itu, dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis, termasuk virus nipah, Kemenkes juga melakukan pendekatan One Health di mana bukan hanya Kemenkes saja yang berperan tetapi upaya pencegahan juga dilakukan secara terintegrasi dengan Kementerian Pertanian, dalam hal ini Dirjen Peternakan dan kesehatan Hewan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.

"Implementasi pendekatan One Health ini adalah salah satunya Integrasi Sistem Informasi Surveilens antara Kemenkes, Kementan dan LHK. Disamping itu juga melakukan kolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi program pencegahan penanggulangan penyakit," demikian kata Didik.***(Wilda Wijayanti/Isu Bogor)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: isu bogor

Tags

Terkini

Terpopuler