Doa Kafaratul Majelis Lengkap Dengan Keutamaan dan Landasan Hukumnya! Bacaan untuk Menutup Acara

- 17 September 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi doa|Doa Kafaratul Majelis Lengkap Dengan Keutamaan dan Landasan Hukumnya! Bacaan untuk Menutup Acara
Ilustrasi doa|Doa Kafaratul Majelis Lengkap Dengan Keutamaan dan Landasan Hukumnya! Bacaan untuk Menutup Acara /Pixabay

MEDIA JABODETABEK - Doa kafaratul majelis atau doa penutup majelis dibaca ketika sebelum menutup acara.

Ketika sebelum menutup acara membaca doa kafaratul majelis sebenarnya sudah disunahkan oleh Rasulullah saw.

Dengan membacakan doa kafaratul majelis maka acara tersebut akan dirahmati oleh Allah Swt.

Adapun bacaan doa kafaratul majelis beserta keutamaan dan landasan hukumnya yaitu:

Bacaan doa kafaratul majelis bahasa Arab:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Baca Juga: 6 Twibbon World Cleanup Day 2022 Terpopuler untuk Meriahkan Peringatan Hari Kebersihan Sedunia


Bacaan doa kafaratul majelis bahasa latin:

Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.

Bacaan doa kafaratul majelis terjemahan:

“Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153.)

Keutamaan membaca doa penutup acara ini diantaranya sebagai penghapus dosa, agar ilmu yang didapatkan lebih bermanfaat, memudahkan jalan seseorang ke surga, dan menguatkan iman seseorang
Meredam kemurkaan Allah SWT.

Baca Juga: Hari Besar Bulan September, Tanggal 18 Hari Apa, Memperingati Apa ? Cek di Sini Informasi Lengkapnya

Selain doa penutup acara yang lengkap mulai dari bahasa Arab, latin, dan terjemahan serta keutamaannya, ada pula landasan hukumnya yaitu:

1. Dalam hadist HR. Tirmidzi, no. 3433

“Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu,

‘Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik’

Artinya:

“Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu); kecuali diampuni baginya dosa-dosa selama di majelisnya itu.”

Baca Juga: 5 Twibbon HUT Kota Pangkalpinang 2022: Bingkai Foto Terkece untuk Semarakan Hari Jadi Kota Pangkalpinang

2. Dalam hadist HR. Abu Daud, no. 4859

“Dari Abu Barzah r.a., ia berkata, “Rasulullah Saw. mengucapkan ketika di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis,
‘Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik’

Artinya:

“Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu”.

Lantas ada juga seseorang yang berkata, “Wahai Rasulullah, Engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah Engkau ucapkan sebelumnya.”

Mendengar hal tersebut, Beliau menjawab, “Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis.”

Baca Juga: Selamat Hari PMI! 19 Link Twibbon Hari Palang Merah Indonesia (PMI) ke 77 untuk 17 September 2022

3. Dalam hadist HR. Tirmidzi, no. 3502

“Dari Ibnu ‘Umar r.a., ia berkata, “Jarang sekali Rasulullah saw. berdiri dari suatu majelis sampai Beliau berdoa dengan doa-doa ini:
‘Allohummaqsim lanaa min khosy-yatika maa tahuulu bihi baynanaa wa bayna ma’aashik, wa min thoo’atika maa tuballighunaa bihi jannatak, wa minal yaqiini maa tuhawwinu ‘alaynaa mashoo-ibad dunyaa. allohumma matti’na bi asmaa’inaa wa ab-shorinaa, wa quwwatinaa maa ahyaytanaa, waj’alhul waaritsa minnaa, waj’al tsa’ronaa ‘ala man zholamanaa, wan-shurnaa ‘alaa man ‘aadaanaaa, wa laa taj’al mushibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunyaa akbaro hamminaa, wa laa mab-lagho ‘ilminaa, wa laa tusallith ‘alaynaa mallaa yarhamunaa’

Artinya:

“Ya Allah, berikanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu sebagai penghalang untuk bermaksiat kepada-Mu, ketaatan kami kepada-Mu sebagai jalan yang menyampaikan kami ke surga-Mu, dan keyakinan kami kepada-Mu sebagai penenang bagi kami atas musibah dunia yang menimpa.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Sabtu 17 September 2022: Hanya Sampai Pukul 12.00 WIB

Ya Allah, berikanlah kenikmatan pada pendengaran kami, penglihatan kami, dan kekuatan pada kami selama Engkau memberikan kehidupan bagi kami, dan jadikanlah kenikmatan tersebut terus-menerus bagi kami.

Balaskanlah dendam kami terhadap orang-orang yang telah menzalimi kami, menangkanlah kami atas orang-orang yang memusuhi kami, janganlah Engkau menjadikan musibah pada kami menimpa agama kami, dan janganlah Engkau menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesar bagi kami, tidak menjadi tujuan ilmu kami, dan janganlah Engkau memberikan kekuasaan atas kami kepada orang yang tidak menyayangi kami (orang kafir, munafik, fasik dan zalim, pen).”***

 

Editor: Eria Winda Wahdania


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x