نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala"
Baca Juga: Kunjungi Polda Metro Jaya, Razman Nasution Cek Kondisi Kesehatan Medina Zein Usai Dijemput Paksa
Rasulullah selalu menganjurkan kedua puasa tersebut dilaksanakan pada bulan Muharram, karena keutamaan yang akan didapatkan sangat indah.
Seperti sabda Rasulullah dalam hadist HR, Muslim yang diriwayatkan dari Abu Qatadah RA tentang keutamaan dari mengamalkan puasa Asyura yang berbunyi:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu."
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lengkap Lagu Until I Found You Milik Stephen Sanchez yang Viral
Sementara itu, puasa Tasu'a dikerjakan untuk membedakan diri dengan orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram saja.
Artikel Rekomendasi