Network
MEDIA JABODETABEK – Di media sosial, ada seorang ustadz yang mengatakan bahwa larangan makan sebelum melakukan shalat Idul Adha hanya berlaku untuk orang yang ingin berkurban saja. Sementara bagi yang tidak berkurban, maka ia dibebaskan dari larangan ini.
Tentu saja perintah ini menyebabkan banyak orang yang bertanya-tanya karena selama ini yang diumumkan di depan masyarakat adalah larangan makan sebelum melakukan shalat Idul Adha yang berlaku bagi orang yang berkurban atau tidak.
Oleh karena itu, apakah benar tidak boleh makan sebelum shalat Idul Adha ini hanya untuk orang yang berkurban? Berikut ini adalah paparannya.
Menurut ulama Syafiiyah, seseorang disarankan tidak makan atau imsak sebelum melakukan shalat Idul Adha, baik ia berkurban maupun tidak. Larangan makan ini tidak terikat dengan kurban, namun terikat dengan pelaksanaan shalat Idul Adha.
Selama seseorang ingin melakukan shalat Idul Adha, baik ia akan berkurban atau tidak, maka larangan ini berlaku. Ia disarankan untuk tidak makan sebelum melakukan shalat Idul Adha.
Baca Juga: Informasi Rute Busway ke Jakarta Fair 2022 atau PRJ dari Jakarta Timur, Selatan, Barat, Utara
Menurut hadis Nabi Muhammad SAW, Nabi tidak keluar menuju lapangan di hari Idul Fitri hingga beliau makan dulu. Dan beliau tidak makan di hari Idul Adha hingga beliau selesai melaksanakan shalat (HR. Tirmidzi).
Hadis di atas membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak makan di hari Idul Adha hingga beliau shalat. Oleh karena itu, ulama Syafiiyah menangkupkan bahwa larangan makan di hari Idul Adha dengan pelaksanaan shalat Idul Adha, bukan kurban.
Sementara menurut ulama Hanafiyah dan Hanabilah, larangan makan atau imsak di hari Idul Adha terikat dengan kurban, bukan shalat Idul Adha itu sendiri.
Artikel Rekomendasi