MEDIA JABODETABEK - Bagaimana derajat hadits yang menyebutkan tidurnya orang puasa adalah ibadah ? Simak penjelasannya dari Buya Yahya Berikut ini.
Mungkin Anda bertanya-tanya benarkah tidurnya orang berpuasa adalah ibadah? Untuk mencari jawabannya simak hadis tentang tidur orang yang berpuasa mendapatkan pahala menurut Buya Bahaya berikut ini.
Dalam hadist populer, banyak yang mengatakan bahwa tidur orang yang berpuasa mendapatkan pahala, salah satunya adalah hadist dari HR Baihaqi yang berkata, “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.”
Baca Juga: Daftar Masjid Tua dan Bersejarah di Jakarta untuk Itikaf 10 Hari Terkahir Ramahdan 1443 H
Namun, efek dari hadist tersebut di sebagian umat Islam yang tidak begitu paham akan makna hadist demi hadist, diartikan sebagai moment untuk bermalas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan ibadah puasa.
Padahal, hal yang dipikirkan itu tidaklah benar. Sebab, salah satu hadist dari Imam al-Ghazali menjelaskan:“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih.” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246).
Namun, memang benar tidur tidak selalu identik dengan bermalas-malasan, akan tetapi bisa juga dapat bernilai positif jika digunakan untuk menghindari suatu gunjingan.
Hal itu telah diungkap oleh salah satu ulama besar di Indonesia yaitu Buya Bahaya, berikut perkataannya:
Artikel Rekomendasi