Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 1442 H Terbaru,Memahami Makna Idul Fitri yang Sesungguhnya Secara Islam

- 12 Mei 2021, 15:24 WIB
Ilustrasi - Contoh Teks khutbah Idul Fitri renungan 2021 tema makna Idul fitri 2021 atau 1442 H, sebagai pesan rasa solidaritas bagi sesama.
Ilustrasi - Contoh Teks khutbah Idul Fitri renungan 2021 tema makna Idul fitri 2021 atau 1442 H, sebagai pesan rasa solidaritas bagi sesama. /Pexels/haleyve

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu sebagai berikut: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ‏ Artinya, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Baca Juga: Niat Salat Idul Fitri 1442 H Lengkap dengan Panduan Tata Caranya

Dari hadits tersebut lahirlah makna Idul Fitri yang dalam konteks Indonesia tidak hanya secara bahasa bermakna Hari Raya setelah berakhirnya Ramadhan, atau yang dalam Kamus Al-Maany dimaknai sebagai اَليَوْمُ اْلأوَّلُ الَّذِي يَبْدَأُ بِهِ الإفْطَارُ لِلصَّائِمِيْنَ (hari pertama bagi orang-orang yang berpuasa Ramadhan mulai kembali berbuka [dengan makan dan minum seperti di hari-hari biasa]), tetapi juga secara konseptual bermakna “kembali suci” seperti ketika kita baru terlahir ke dunia.

“kembali suci” dalam konteks ini adalah terbebas dari dosa-dosa kepada Allah subhanahu wata’ala saja karena hanya menyangkut hablum minallah. Sedangkan
“kembali suci” dari dosa-dosa kepada manusia tidak otomatis terjadi karena hal ini menyangkut hablum minannas. Semua persoalan yang terkait dengan sesama manusia harus diselesaikan sendiri antar sesama manusia.

Baca Juga: Doa Ziarah Kubur Terbaru untuk Saudara dan Orang Tua yang Sudah Meninggal

Oleh karena itu, kita akan benar-benar meenemui Idul fitri dalam arti “kembali suci” seperti saat terlahir ke dunia jika urusan dosa-dosa dengan sesama manusia bisa kita selesaikan dengan berakhirnya Ramadhan.

Jangan sampai, kehadiran bulan syawal ini kita semua masih begelimang dosa kepada sesama manusia sendiri ataupun kepada Allah subhanahu wata'ala, Jika itu terjadi, maka sudah pasti dosa-dosa kepada sesama manusia tersebut akan menghalangi kembalinya kita kepada “fitrah” atau “suci”.

Baca Juga: Tata Cara Mengerjakan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H Mulai dari Niat Hingga Salam

Hal inilah yang kemudian melahirkan tradisi saling bermaaf-maafan diantara umat Islam yang di Indonesia dikenal dengan Halal bi halal. Tradisi ini tentu saja baik karena dapat memperbaiki hubungan antar sesama manusia yang kadang-kadang memang sulit terhindar dari konflik, ketegangan dan bahkan permusuhan.

Kehadiran bulan Syawal hendaknya kita semua kembali dalam keadaan bersih suci, mari kita menyikap hari raya idul fitri ini dengan dua langkah.

Halaman:

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah