الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابِعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى
Carilah malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Pada malam kedua puluh Sembilan, keduapuluh tujuh, kedua puluh lima”. (HR. Bukhari).
Baca Juga: Update Terbaru Susunan Kabinet Indonesia Maju 2021 Setelah Reshuffle Hari ini
Beliau juga bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Demikian pula hadits Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda tentang Lailatul Qadr:
ليلة القدر ليلة سبع وعشرين
“Lailatul Qadr pada malam ke dua puluh tujuh.” (HR. Abu Dawud).
Akan tetapi yang paling tepat menurut para ulama, lailatul qadr itu berpindah-pindah. Allah Ta’ala merahasiakan kapan hari tersebut. Tujuannya agar hamba-hamba-Nya bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan, khususnya di sepuluh hari terakhir.
Artikel Rekomendasi