Kenapa Disebut Bulan Haram, Apa Saja Keutamaan dan Larangannya

- 18 Februari 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi makna bulan haram
Ilustrasi makna bulan haram /Pixabay

MEDIA JABODETABEK - Dalam ajaran agama islam ada istilah bulan haram, kenapa bisa disebut sebagai bulan haram ?

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam suart At-Taubah ayat 36 yang artinya :

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya, sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Baca Juga: Selain Rajab, Bulan Apa Saja yang Termasuk Golongan Bulan Haram

Lalu apa makna dari haram itu sendiri ? Dijelaskan oleh Buya Yahya, dalam definisi fiqih, Haram itu adalah sesuatu yang jika dilakukan akan mendapatkan dosa.

"tapi bukan sesuatu itu langsung buruk,hubungan pria dan wanita jelek atau buruk ? Dilihat dulu, kalau dilakukan dengan akad nikah mulia dapat pahala, tapi kalau tidak pakai akad nikah namanya haram." terang pengasuh pesantren Al Bahjah dalam sebauh video tanya jawab berjudul Makna Tanah Haram dan bulan haram.

Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan, yang menjadikan sesuatu pekerjaan itu menjadi haram karena melanggar Allah Subhanahu Wata'ala.

Baca Juga: Waspada Pemicu Karat Pada Mobil dan Cara Mencegahnya

"Jadi haram Makkah itu tempat yang terhormat yang harus dimuliakan, sehingga selagi di tanah haram Makkah itu tidak boleh mencabut tanamannya, tidak boleh membunuh binatang, tidak boleh berperang di dalamnya haram," jelas Buya.

Di akhir video, Buya Yahya menegaskan, kalau haram itu sesuatu yang harus dihormati atau dimuliakan, tidak boleh melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah.

"Jadi haram itu maknanya sesuatu yang harus dihormati, dimuliakan, Wallahu A'lam Bishawab," tutup Buya.

Baca Juga: Asal Mula Nama Maybach Dipakai Mercedes-Benz, Ini Mobil Pertamanya

Lalu apa keutamaan bulan haram ini ?

Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”

Baca Juga: Adaptasi Teknologi Baru, Dyandra Siap Gelar IIMS 2021 Secara Hybrid

Oleh karena itu umat muslim dianjurkan melaksanakan puasa sunnah di bulan haram.

Seperti sabda Nabi kita Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.

“Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa (kecuali ramadhan)…, Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa…, Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Baihaqi dan yang lainnya. Hadis ini dinilai sahih oleh sebagian ulama dan dinilai dhaif oleh ulama lainnya).

Baca Juga: Alhamdulillah, Bansos Rp300 Ribu Februari Untuk Warga Jakarta Sudah Cair, Buruan Cek ATM Bank DKI Sekarang

Adapun yang termasuk dalam bulan haram ada empat, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban.***

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x