MEDIA JABODETABEK - Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf percaya bahwa menyantuni anak yatim adalah budaya yang baik di Indonesia.
Dikatakannya, seperti sekarang ini, di bulan Muharram, banyak orang yang mengumpulkan anak yatim kemudian memberikan hadiah berupa amplop.
Mengikuti nasehat Nabi, mereka mengusap kepala anak itu sambil memberikan amplop. Namun terkadang cara ini kurang tepat, seperti memotret anak yatim yang telah menerima santunan dan menyebarluaskannya di media sosial.
Oleh karena itu, ia meminta orang yang menggunakan metode yang tidak tepat itu untuk mengubah metode tersebut.
Baca Juga: Cara Supaya Tidak Malas Sholat Ala Ustadz Hanan Attaki, Jangan Terpengaruh Sama Teman
"Jujur, seandainya anak yatim itu saya, pasti hati saya akan mengatakan, Saya ini malu sebetulnya, mendapat ini di depan orang banyak. Tetapi karena terpaksa saya harus terima," kata Habib Syech dalam tayangan Youtube NU Online, dikutip Kamis, 19 Agustus 2021.
Peshalawat yang telah merilis 13 album ini mengaku khawatir karena kini warga mendonasikan bungkusan beras sambil memotret penerima.
Baca Juga: Cara Ruqyah Kios atau Tempat Usaha yang Terkena Gangguan Jin Sihir
"Orang yang menerima ini pun juga punya perasaan, jangan sampai yang menerima ini terhinakan dengan itu," kata Habib Syech.
Kecuali, lanjut dia, jika bantuan itu berasal dari masyarakat untuk disalurkan, diperlukan dokumentasi. Baginya, mengambil beberapa foto dalam kasus ini adalah sebagai tanda menyampaikan amanah.
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf atau yang lebih dikenal dengan Habib Syech menyarankan pemberian santunan anak yatim dilakukan secara tertutup daripada secara terbuka.
Hal ini harus dilakukan agar hati dan pikiran mereka tidak menjadi rendah hati dan malu.***