MEDIA JABODETABEK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta semua pihak untuk tidak menganggap lonjakan kasus COVID-19, kematian atau jumlah korban yang menjalani perawatan sebagai statistik belaka.
"Saya perlu garisbawahi semua, ketika menyebutkan jumlah kasus, jangan pernah tempatkan persoalan COVID-19 ini seperti angka statistik begitu saja bertambah kasus dan berkurang kasus," kata Anies di Balai Kota Jakarta, dikutip dari ANTARA Selasa, 22 Juni 2021.
Anies mengatakan ini karena setiap penambahan kasus COVID-19 berarti satu nyawa terpapar.
Artinya, lanjutnya, setiap yang terpapar berarti ada satu orang dalam keluarga yang harus mendapat pengobatan, dan akan banyak kekhawatiran dalam keluarga.
"Bayangkan keluarga yang tegang, bayangkan pasien yang perlu perawatan intensif karena terpapar," kata Anies Baswedan.
Oleh karena itu, Anies sangat menekankan agar semua pihak dapat peduli terhadap masyarakat yang telah terpapar COVID-19.
"Ini adalah saudara kita, ini adalah warga kita, dan setiap satu angka disebut itu adalah satu nyawa, itu adalah anak, ayah ibu, kakak, adik dari kita semua," ucap Anies Baswedan.
Sebagai informasi terkait, jumlah kasus baru COVID-19 di Jakarta pada 21 Juni 2021 mencapai 5.014.
Artikel Rekomendasi