Harga Daging Sapi Tembus Rp130 Ribu Per Kilo, Pedagang Bekasi Stop Berjualan

- 21 Januari 2021, 14:45 WIB
Polisi berjalan di los daging yang sepi akibat aksi mogok pedagang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021. Para pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi mogok jualan mulai Rabu hingga Jumat.
Polisi berjalan di los daging yang sepi akibat aksi mogok pedagang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021. Para pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi mogok jualan mulai Rabu hingga Jumat. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA

MEDIA JABODETABEK - Kenaikan harga daging yang tidak masuk akal membuat para pedagang di 14 pasar di Kabupaten Bekasi protes.

Mereka melakukan aksi mogok berdagang daging.

Update terakhir daging sapi dibanderol hingga Rp 130.000 per kilogram.

“Ya terus kalau harga segitu, saya jualnya gimana,” kata Amin (50), salah seorang pedagang yang turut mogok di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (20/1/2021), dikutip dari Pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Isi Kebijakan Presiden Amerika Terbaru Joe Biden, Bertentangan Dengan Trump

Aksi mogok ini serempak dilakukan seluruh pedagang daging di Jabodetabek. Rencananya mereka tidak akan berjualan hingga Sabtu (23/1/2021).

“Kalau bisa sampai turun ini harganya,” kata dia.

 

Di Pasar Cikarang, Kecamatan Cikarang Utara, pedagang tidak hanya mogok berjualan. Mereka berkumpul di sekitar kios mereka sambil membentangkan beragam spanduk berisi kekecewaan terhadap pemerintah yang gagal mengendalikan harga daging.

Beberapa pedagang pun berorasi guna memancing perhatian para pengunjung pasar.

Baca Juga: Misteri Tanda SOS di Pulau Laki, Dekat Lokasi Pesawat Jatuh Sriwijaya Air SJ182

 

“Kami mewakili pedagang daging lokal dan impor se-Kabupaten Bekasi. Kami kompak hari ini mogok berdagang selama tiga hari," kata Kardimin (56) salah seorang pedagang daging sapi.

Kardimin mengungkapkan aksi mogok dilakukan karena semakin tingginya harga daging lokal dan impor.

Harga daging lokal yang awalnya hanya Rp 110.000 per kilogram dari peternak, saat ini dijual mencapai Rp 125.000-130.000 per kilogram.

 

Kenaikan harga juga berlaku untuk daging impor yang awalnya hanya Rp 70.000 per kilogram naik menjadi Rp 80.000 per kilogram. Menurut Kardiman, ini menjadi kenaikan yang kesekian kali.

"Itu kan sebelumnya juga naik, ini malah naik lagi dalam situasi pandemi corona. Sudah minim yang beli ditambah naik, malah makin sepi yang beli, rugi kami," tutur dia.

Ia berharap dengan aksi mogok yang dilakukan ini dapat didengar oleh Presiden Joko Widodo, agar melakukan tindakan untuk dapat menurunkan harganya kembali.

 

"Semoga aksi ini dapat didengar, jika tidak bukan tak mungkin bakal lakukan aksi lagi," ucap dia.

Aksi mogok dilakukan setelah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia mengeluarkan surat edaran bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 soal rencana mogok jualan selama tiga hari, yakni Rabu 20 Januari Sabtu 23 Januari 2021.

Pedagang daging di Jabodetabek kompak mogok berjualan sebagai bentuk protes terhadap melonjaknya harga daging sapi.

Alasan utama aksi mogok ini yakni harga daging sapi di rumah pemotongan hewan dan impor yang semakin meningkat.***(Pikiran-Rakyat.com/Tomiandryandy)

Editor: Tigor Qristovani Sihombing

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x