Muhaimin Iskandar: Jam Operasional Truk Besar Perlu Untuk Ditinjau Ulang

1 September 2022, 08:30 WIB
Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin /Dok. PKB

MEDIA JABODETABEK – Berikut pernyataan Muhaimin Iskandar menanggapi kasus kecelakaan maut Truk menabrak Tower telekomunikasi di Jalan Sultan Agung Bekasi.

Muhaimin Iskandar selaku Wakil Ketua DPR RI meminta pemerintah untuk meninjau ulang jam operasional truk besar. Hal ini menanggapi kecelakaan truk trailer yang menelan 10 Korban Jiwa.

Usulan Muhaimin Iskandar, terhadap pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan pihak terkait adalah membatasi jam operasional truk besar,

Seharusnya jam operasional truk besar dilakukan pada waktu aktivitas warga sedang sepi. Jam Operasional diatur mulai pukul 22.00 WIB sampai 05.00 WIB.

Selain meminta pemerintah untuk meninjau Kembali jam operasional truk besar, himbauan dari Cak Imin adalah perlu dilakukan pengecekan secara berkala truk yang akan beroperasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra pada Bulan September 2022: Jangan Menyerah di Bulan Penuh Perjuangan Bagi Si Adil

Cak Imin mengatakan bahwa kecelakan truk yang menelan 10 korban jiwa bukan kali ini saja terjadi. Kejadian-kejadian sebelumnya bisa menjadi peringatan bagi setiap pihak kedepannya.

Masih segar dalam ingatan, kecelakaan yang melibatkan truk besar terjadi di Balikpapan, Cibubur, dan sekarang di Bekasi. Banyak Nyawa tak bersalah melayang dengan sia-sia.

Kejadian-kejadian tersebut menjadi pertanda warning untuk kita semua, pemilik truk, dan para supir.

Tentunya, Cak Imin menyampaikan keprihatinan dan rasa turut berbelasungkawa terhadap kecelakaan truk trailer yang menabrak tiang telekomunikas dan menelan korban jiwa murid SD di Bekasi.

Kecelakaan truk trailer terjadi di depan SDN Kota Baru II dan III Bekasi Barat. Mayoritas yang menjadi korban adalah anak-anak yang pulang sekolah dan orang tua yang baru saja menjemput anaknya.

Baca Juga: Berita Viral Hari Ini: Oknum Polsek Kembangan Diduga Lecehkan Profesi Wartawan

Korban tidak hanya anak dan orang tua yang dari sekolah saja. Pengendara lain dan pedagang yang mangkal di sekolah ikut terhitung sebagai korban.

Kendaraan yang mengalami kecelakaan adalah truk trailer yang bermuatan besi. Ada dua mobil dan satu pick up yang tertimpa tiang provider.

Kronologinya berawal dari truk trailer melintas dari arah Kranji ke Cakung. Kemudian, truk trailer oleng ke arah kiri hingga menabrak motor, gerobak pedagang dan halte bus depan sekolah.

Truk Trailer juga menabrak tiang tower telekomunikasi sampai roboh. Pick up menjadi korban yang ditimpa oleh tower telekomunikasi.

Dalam kejadian ini terdapat 30 korban jiwa. 10 dari 30 korban tersebut dinyatakan meninggal dunia.***

 

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler