MEDIA JABODETABEK – Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menyatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat meraih kesepakatan dalam memajukan dan mengokohkan transisi energi global yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
“Transisi energi berkelanjutan merupakan salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia. Kita semua pasti merasakan dampak dari isu ini, di mana suhu bumi semakin memanas setiap tahunnya. Studi terbaru menyebutkan suhu tahunan bumi diperkirakan naik hingga 1,5 derajat Celcius selama lima tahun ke depan,” kata Maudy dalam pernyataannya pada Kamis.
Maudy menjelaskan, sektor energi adalah elemen perubahan iklim paling dominan yang menyokong hampir 90 persen dari emisi CO2 secara global.
Pergerakan manusia berdampak lebih banyak pada kerusakan atmosfer, laut, kriosfer dan biosfer, sehingga menyebabkan kerugian dan kerusakan alam permanen di muka bumi.
“WHO juga telah menyebutkan perubahan iklim ancaman terbesar kesehatan global di abad 21. Munculnya banyak penyakit baru sampai menyebabkan pandemi di seluruh dunia termasuk Indonesia adalah salah satu dampak nyata ancaman perubahan iklim ini,” tutur Maudy.
Oleh karena itu, menurut Maudy, ancaman serius itu harus segera ditanggulangi bersama dalam Presidensi G20 Indonesia.
Secara umum, katanya, ada tiga masalah transisi energi yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia.
Artikel Rekomendasi