Abloh dan Ye menjadi pemagang di Fendi di Roma, dan di tahun 2010, Abloh bekerja sebagai direktur kreatif dari agensi kreatif milik Ye, Donda. Ia juga menandatangani sampul album Ye berjudul “Yeezus’ dan “My Beautiful Dark Twisted Fantasy”.
Kedatangannya di LVMH di tahun 2018 menandakan pernikahan antara pakaian jalanan dan busana kelas atas yang dipengaruhi oleh seni grafitti, hip hop dan budaya skateboard.
Sang desainer mengangkat masalah lingkungan dan sosial dalam pekerjaannya dengan Louis Vuitton, dengan pesan anti rasis dan anti homophobia di acara bulan Januari-nya di Paris.
Abloh mengatakan awal tahun ini ia merencanakan untuk menggunakan kerja samanya dengan LVMH “untuk memperluas kesempatan untuk individual yang beragam dan mendorong kesetaraan dan inklusi yang lebih besar dalam industri yang kami layani.”
Penghormatan untuk Abloh menyebar dari seluruh dunia fashion dan sekitarnya.
“Kamu tinggalkan kami terlalu cepat Virgil,” kata Nine Garcia, mantan pemimpin redaksi majalah Elle.
“Kreativitasmu, rasa ingin tahumu yang tak terbatas, kecintaanmu pada desain, etos kerjamu yang sempurna, dan kemurahan hatimu yang luar biasa membentuk alam semesta kreatif yang menantang kesalahpahaman lama tentang bagaimana mode harus membangun dialog dengan disiplin ilmu lain. Pemahamanmu tentang node menjembatani kesenjangan, menarik audiens baru yang menghormati desainmu.”
Perancang busana senior Donatella Versace mengatakan ia “tidak bisa berkata apa-apa” mengenai kematian Abloh.
Baca Juga: Cara Nonton Film Perverse Family Sub Indo, Rumah Hantu Haunted House Viral di Twitter dan TikTok
Artikel Rekomendasi