Kelompok Ekstremis Taliban Bunuh Seorang Pejabat Tinggi Pemerintahan Afghanistan

- 6 Agustus 2021, 18:47 WIB
Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afghanistan, Pakistan 14 Juli 2021
Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afghanistan, Pakistan 14 Juli 2021 /Gilang Andaruseto Prabowo/Abdul Khaliq Achakzai

MEDIA JABODETABEK - Kombatan Taliban berhasil membunuh pejabat tinggi media dan informasi pemerintah Afghanistan di Kabul pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Kepala Pusat Media dan Informasi Pemerintah (GMIC) Afghanistan Dawa Khan Menapal dinyatakan tewas dalam serangan tersebut.

Kejadian berdarah itu telah dikonfirmasi oleh salah seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Mirwais Stanikzai. Ia menyebut bahwa "teroris biadab telah membunuh" Menapal saat ibadah salat Jumat berlangsung.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Indonesia Per Jumat, 6 Agustus 2021: Sembuh 48.823, Meninggal 1.881

"Dia (Menapal) adalah seorang pemuda yang berdiri seperti gunung di hadapan propaganda musuh, dan yang selalu menjadi pendukung utama rezim (Afghanistan)," katanya dikutip Mediajabodetabek.com dari Reuters pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Diketahui sebelumnya, Menapal juga menjabat sebagai juru bicara dalam tim penjangkauan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Aksi teror yang berakibat pembunuhan terhadap pejabat pemerintahan itu merupakan kejadian terbaru dari serangkaian aksi teror oleh kelompok ekstremis Islam tersebut.

Baca Juga: Waspada Gangguan Sihir, Berikut Ciri-ciri Orang yang Tersihir Hingga Ayat-ayat Ruqyah Penangkalnya

Upaya-upaya yang mereka lakukan dinilai sebagai bentuk pelemahan rezim Ghani yang terpilih secara demokratis dengan dukungan dari pihak Barat.

Selain itu, puluhan aktivis sosial, jurnalis, birokrat, hakim, dan tokoh masyarakat yang tengah berjuang mempertahankan rezim tersebut turut dibunuh oleh Taliban.

Halaman:

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x