Palestina Batalkan Kesepakatan untuk Vaksin COVID-19 Dengan Israel

- 19 Juni 2021, 16:44 WIB
FDA: Vaksin Pfizer dapat disimpan di kulkas selama sebulan.
FDA: Vaksin Pfizer dapat disimpan di kulkas selama sebulan. /NDTV.COM

MEDIA JABODETABEK - Otoritas Palestina (PA) membatalkan transaksi pada hari Jumat, 18 Juni 2021 untuk menerima vaksin COVID-19 dari Israel yang akan segera kedaluwarsa karena pengiriman awal Israel menunjukkan bahwa tanggal kedaluwarsa lebih awal dari tanggal yang disepakati, kata Menteri Kesehatan.

Israel dan Otoritas Palestina mengumumkan perjanjian pertukaran vaksin pada Jumat, 18 Juni 2021, yang akan memungkinkan Israel untuk mengirim hingga 1,4 juta dosis Bioteknologi Pfizer ke Otoritas Palestina dengan imbalan Beberapa dosis timbal balik dari Otoritas Palestina akhir tahun ini.

Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan transaksi kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Perjalanan Perdana Boeing 737 Max 10, Target Utama Irlandia

Otoritas Palestina menyatakan bahwa mereka telah setuju untuk mempercepat prosedur vaksinasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki.

"Mereka memberitahu kami bahwa tanggal kedaluwarsa adalah pada Juli atau Agustus, yang akan memungkinkan banyak waktu untuk digunakan," kata Menteri Kesehatan PA Mai Alkaila kepada wartawan pada Jumat, 18 Juni 2021 malam hari.

"Tapi (kedaluwarsanya) ternyata Juni. Itu tidak cukup waktu untuk menggunakannya, jadi kami menolaknya," katanya, dikutip Mediajabodetabek.com dari Reuters Sabtu, 19 Juni 2021.

Baca Juga: PLT Direktur Utama Thai Airways Sah Mengundurkan Diri, Suvadhana Sibunruang Siap Ambil Alih

Seorang juru bicara Otoritas Palestina mengatakan bahwa karena masalah tanggal, Otoritas Palestina membatalkan kesepakatan dan mengirim paket pertama sekitar 90.000 dosis vaksin kembali ke Israel.

Halaman:

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x