Kasus COVID-19 Mencapai 25 Juta, India Jadi Negara Kedua Setelah Amerika Serikat yang Mencapai Rekor

- 18 Mei 2021, 15:58 WIB
Bendera India.
Bendera India. /unsplash.com

MEDIA JABODETABEK - Total kasus COVID India telah mencapai 25 Juta ditambah dengan kasus 263.533 infeksi baru dalam waktu 24 jam.

India menjadi negara kedua di dunia setelah Amerika Serikat yang mencapai rekor gelap ini.

Dikutip mediajabodetabek.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera pada 18 Mei 2021, total kasus India sekarang 25,23 juta, sementara angka kematian mencapai 278.719.

Dengan jumlah kasus yang tinggi, banyak rumah sakit di India harus menolak pasien.

Baca Juga: Kantor Bulan Sabit Merah Qatar di Gaza Jadi Target Serangan Udara Israel

Banyaknya rumah sakit yang penuh dan parahnya pandemi membuat orang-orang beralih ke pengobatan alternatif.

Banyak juga jenazah yang harus dibakar di tempat parkir dan dihanyutkan di Sungai Ganges.

Banyak orang berkata bahwa angka yang diberikan pemerintah sebenarnya meremahkan efek pandemi sebenarnya.

Beberapa ahli bahkan berkata angka infeksi dan kematian bisa mencapai lima hingga sepuluh kali lebih tinggi.

Baca Juga: Menurut Para Ahli, Berikut Kunci Penanganan Pandemi Virus COVID-19 yang Tepat

Dr. Soumaya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO adalah salah satu yang skeptis akan angka tersebut.

"Pengetesan masih belum cukup di beberapa daerah. Saat kamu melihat tingkat tes positif tinggi, maka jelas kita belum cukup mengetes," kata Soumaya, seperti dikutip Media Jabodetabek dari Al Jazeera.

"Jadi angka absolut itu tidak berarti apa-apa jika mereka diterima begitu saja; mereka harus diterima dalam konteks seberapa banyak tes yang telah dilakukan, dan tingkat tes positif," sambungnya.

Vincent Rajkumar, profesor serta editor Blood Cancer Journal, juga kurang percaya dengan angka yang diberikan pemerintah.

"Menurunnya jumlah COVID di India itu hanya ilusi," kata Vincent seperti dikutip Media Jabodetabek dari akun Twitter @VincentRK pada 17 Mei 2021.

Baca Juga: Tidak Bisa Masuk Rumah Sakit, Pasien COVID-19 India Beralih ke Pengobatan Alternatif

Menurut Vincent, pengetesan di India itu terbatas, jadi banyak yang orang yang belum dites.

"Kedua, kasus yang terkonfirmasi hanya terjadi di wilayah yang bisa dikonfirmasi: perkotaan. Daerah pedesaan tidak akan dihitung," sambung Vincent.

Lockdown telah membantu pembatasan kasus di bagian negara yang terkena gelombang awal.

Tetapi, di daerah pedesaan dan beberapa wilayah lain, kasus segar masih terjadi.

Pemerintah memberikan panduan rinci tentang memonitor kasus COVID-19 pada 16 Mei 2021.

Baca Juga: AS akan Membagikan Vaksin COVID-19 ke Seluruh Dunia

Kementrian Kesehatan juga meminta desa-desa untuk mencari orang-orang yang mengindap penyakit seperti flu dan tes mereka untuk COVID-19.

Perdana menteri India, Narendra Modi, telah menuai kritik karena bagaimana dia memberi pesan kepada publik.

Dia juga mendapat kritik karena lambatnya kampanye imunisasi di produsen vaksin terbesar di dunia.

Jumlah populasi di India yang telah divaksin secara menyeluruh mencapai 40,4 juta orang, atau sekitar 2,9 persen populasi India.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: Twitter Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini