Baca Juga: Menurut Para Ahli, Berikut Kunci Penanganan Pandemi Virus COVID-19 yang Tepat
Dr. Soumaya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO adalah salah satu yang skeptis akan angka tersebut.
"Pengetesan masih belum cukup di beberapa daerah. Saat kamu melihat tingkat tes positif tinggi, maka jelas kita belum cukup mengetes," kata Soumaya, seperti dikutip Media Jabodetabek dari Al Jazeera.
"Jadi angka absolut itu tidak berarti apa-apa jika mereka diterima begitu saja; mereka harus diterima dalam konteks seberapa banyak tes yang telah dilakukan, dan tingkat tes positif," sambungnya.
Vincent Rajkumar, profesor serta editor Blood Cancer Journal, juga kurang percaya dengan angka yang diberikan pemerintah.
"Menurunnya jumlah COVID di India itu hanya ilusi," kata Vincent seperti dikutip Media Jabodetabek dari akun Twitter @VincentRK pada 17 Mei 2021.
Baca Juga: Tidak Bisa Masuk Rumah Sakit, Pasien COVID-19 India Beralih ke Pengobatan Alternatif
Menurut Vincent, pengetesan di India itu terbatas, jadi banyak yang orang yang belum dites.
"Kedua, kasus yang terkonfirmasi hanya terjadi di wilayah yang bisa dikonfirmasi: perkotaan. Daerah pedesaan tidak akan dihitung," sambung Vincent.
Lockdown telah membantu pembatasan kasus di bagian negara yang terkena gelombang awal.
Artikel Rekomendasi