Banyak Warga Terlantar Karena Serangan Brutal Israel, Palestina Butuh Bantuan

- 18 Mei 2021, 10:50 WIB
Anak-anak Palestina
Anak-anak Palestina /Pixabay/Hosny_salah

MEDIA JABODETABEK - Konflik di Gaza terburuk sejak 2014 terus berlanjut dan memakan banyak korban jiwa.

Al Jazeera melaporkan pada 17 Mei 2021 bahwa lebih dari 38.000 warga Palestina terlantar karena serangan Israel.

Dari 38.000 tersebut, sekitar 2500 orang rumahnya hancur akibat serangan Israel.

Baca Juga: AS akan Membagikan Vaksin COVID-19 ke Seluruh Dunia

Mereka semua saat ini berlindung di 48 sekolah UNRWA, badan bantuan pengungsi Palestina dari PBB, di sekitar daerah pesisir.

Juru bicara UNRWA, Adnan Abu Hassan, berkata bahwa badan tersebut sudah memulai memberikan keperluan dasar untuk keluarga terlantar tersebut pada 17 Mei 2021.

Tetapi, mereka butuh bantuan persediaan karena Israel memblokir jalan yang biasa dipakai untuk mengantar bantuan.

Baca Juga: Konflik Palestina dan Israel Memanas, Cina Mengajukan untuk Memediasi

Salah satu orang yang butuh bantuan tersebut adalah Suheir al-Arbeed, ibu dari dari enam anak.

"Kami butuh makanan, pakaian, selimut, matras, dan susu," kata Suheir seperti dikutip Media Jabodetabek dari Al Jazeera.

Suheir juga mengeluh bahwa punggungnya sakit karena dia tidur di penutup lantai tipis.

Baca Juga: Mantan Bintang Porno, Mia Khalifa Bela Palestina, Berbeda Dengan Gal Gadot yang Mendukung Penuh Israel

"Saya harus meminta popok dari orang lain untuk putra saya. Saya mencoba untuk menyusuinya tetapi dia tetap lapar dan terus menangis," sambung Suheir.

Keluarga Suheir adalah salah satu dari ratusan keluarga yang tinggal di bagian utara dan timur Gaza setelah kabur dari rumah mereka pada 13 Mei 2021.

Di saat itu, Israel sudah mulai menyerang dan memborbardir Gaza.

Baca Juga: Paris Hilton Tiba-tiba Hapus Twit yang Memberikan Dukungan Untuk Palestina, Ada Apa ?

Dia bersama keluarganya kabur berjalan kaki beberapa kilometer pada saat malam ke salah satu sekolah UNRWA.

Keluarga Umm Jamal al-Attar juga merupakan keluarga yang butuh bantuan setelah terlantar akibat serangan Israel.

Bahkan, ini bukan pertama kalinya mereka terlantar akibat serangan Israel.

Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Resmi Merger Menjadi Sebuah Perusahaan Grup Bernama GoTo

Dia menghabiskan empat pulu hari mengungsi di dalam sekolah saat perang di Gaza pada 2014.

Dalam perang ini, Israel membunuh lebih dari 2100 warga Palestina, termasuk 1462 warga sipil dalam waktu lima puluh hari.

Umm Jamal beserta suami dan kelima anaknya kabur dari rumah mereka di Atatra, di kota utara Beit Lahia.

Baca Juga: Untuk Ketiga Kalinya, Meksiko Meraih Gelar Miss Universe 2020

Mereka kabur setelah mengetahui bahwa rumah tetangga mereka ditarget oleh misil Israel.

Serangan tersebut membunuh Lamya al-Attar dan ketiga anaknya, Amir, Islam, dan Mohammed, yang tinggal di lanta dua apartemen.

"Anak-anak kami perlu dialihkan perhatiannya dengan mainan atau apapun supaya mereka tidak memikirkan pengeboman dan rasa takut yang mereka hidupi sekarang," kata Umm.

"Mereka hanya membicarakan tentang pengeboman saat ini," sambungnya.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x