Protes di Kolombia Memasuki Minggu Ke 3, Opini Rakyat Terbelah

- 17 Mei 2021, 08:30 WIB
Warga Kolombia melakukan demo menentang Undang-Undang Reformasi Pajak
Warga Kolombia melakukan demo menentang Undang-Undang Reformasi Pajak /Radio Free Taiwan

"Presiden kami mengabaikan keluhan orang-orang dan mengirim militer serta polisi untuk membunuh kami," kata Carolina seperti dikutip Media Jabodetabek dari The Guardian.

Baca Juga: Cina Bangun Replika Kapal Titanic Direncanakan Selesai Akhir 2021

Dia juga merasa ditingalkan oleh rakyat golongan atas yang menentang protes dan para politisi.

Carolina mengakui bahwa memang beberapa pemrotes merusak properti dan membangun blokade.

Tetapi menurutnya itu hanya golongan minoritas. Meskipun infeksi COVID di Bogota telah meningkat sejak protes dimulai, Carolina tetap berkata bahwa protes ini penting.

Baca Juga: Mencekam, Terjadi Kekerasan di Salah Satu Kota Israel, seperti Perang Saudara

"Percayalah ucapan saya bahwa orang-orang berpikir pemerintah itu lebih berbahaya dibandingkan COVID," kata Carolina.

"Sebagai dokter anak, saya lelah melihat anak-anak sakit karena kelaparan," sambungnya.

Maria, seorang pengacara dari Bogota, adalah salah satu yang tidak mendukung protes.

Dia sangat tidak menyetujui kekacauan yang sekarang menguasai kota.Demokrasi Kolombia sekarang diserang," kata Maria.

Halaman:

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x