Anti-Rasis Sering Jadi Populer Selama Protes BLM, Berikut Pendapat Ibram X. Kendi

- 5 Mei 2021, 16:15 WIB
 Ibram X. Kendi
Ibram X. Kendi /

MEDIA JABODETABEK - Pada 25 Mei 2021, George Floyd meninggal akibat aksi brutal kepolisian Minneapolis.

Tragedi ini memicu protes Black Lives Matter (BLM) dan meningkatnya dukungan untuk hak sipil warga Amerika-Afrika.

Amarah yang dirasakan rakyat Amerika Serikat juga dibumbui oleh dampak COVID-19.

Karena virus ini berdampak berat kepada masyarakat kelas bawah, terutama untuk keturunan Afrika-Amerika.

Baca Juga: Suzy, Jhope BTS dan Kim Go Eun Ikut Rayakan Hari Anak dengan Berdonasi

Salah satu dampak dari kejadian ini adalah terdorongnya agenda Defund the Police atau mengurangi pendanaan ke kepolisian.

Satu dampaknya lagi adalah timbulnya keinginan rakyat Amerika Serikat untuk tahu lebih banyak tentang rasisme.

Dengan kesadaran kekerasan ras tinggi di mata publik, banyak orang yang mulai membeli buku untuk bisa belajar membantu orang Afrika-Amerika.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Smartphone Harga Rp1 Jutaan, Layak untuk Sambut Lebaran 2021

Halaman:

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: YouTube The Aspen Institute


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah