Tolak Keras LGBT, Gereja California di Bom

- 27 Januari 2021, 12:48 WIB
Ilustrasi gereja: Khawatir akan adanya serangan mematikan kembali di gereja, muslim di Prancis inisiatif untuk melindungi gereja. /PIXABAY/
Ilustrasi gereja: Khawatir akan adanya serangan mematikan kembali di gereja, muslim di Prancis inisiatif untuk melindungi gereja. /PIXABAY/ /

 

MEDIA JABODETABEK - Ledakan terjadi pada sebuah gereja di California Selatan yang dikenal menolak keras LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).

 

Atas kejadian tersebut FBI dan otoritas lokal sedang menyelidiki ledakan tersebut.

Adalah Gereja Baptis First Works di El Monte, California, di timur pusat kota Los Angeles, diguncang oleh ledakan pada Sabtu, 24 Januari 2021 tengah malam.

"Tampaknya dinding dan jendela gereja telah dirusak. Kemudian kami menyadari bahwa jendela-jendela itu tidak dihancurkan, bahwa mereka benar-benar meledak dari suatu jenis ledakan," kata Letnan Polisi Christopher Cano, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ABC News.

Baca Juga: Raffi Ahmad Goda Nita Thalia Jadi Istri Kedua : Satu Aja Gak Habis-habis

 

FBI menyebut ledakan itu sebagai "serangan IED" dan mengatakan teknisi bom berada di lokasi untuk menyelidiki.

Beruntungnya, polisi melaporkan tidak terdapat korban tewas maupun luka dalam peristiwa ledakan tersebut.

Gereja Baptis First Works dan pendetanya, Bruce Mejia, diduga sering menyuarakan khotbah untuk melawan gerakan LGBT.

Pusat Hukum Kemiskinan Selatan, menyebut gereja tersebut dibenci oleh beberapa kelompok karena sikap anti-LGBT-nya.

Para pembenci membuat petisi online yang meminta wali kota El Monte untuk menutup Gereja Baptis First Works dan telah mengumpulkan lebih dari 15.000 tanda tangan.

Bruce Mejia dikenal lantang dengan sikapnya menentang undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Baca Juga: Rawan Bencana, BPBD Kabupaten Bekasi Imbau Masyarakat Waspada Curah Hujan Tinggi

Dia juga telah menggunakan akun media sosialnya untuk berulang kali menyinggung Presiden Joe Biden dan sangat menentang vaksinasi, juga secara teratur membagikan meme yang menolak vaksin Covid-19.

Meskipun gereja yang dirinya pimpin mendapat serangan, namun Bruce Mejia mengatakan hal tersebut tak menghalangi dirinya dan kelompoknya untuk menentang gerakan LGBT.

 

"Kami tidak takut akan hal ini. Ini hanya masalah kecil di jalan dan kami masih berencana untuk mengadakan gereja besok, jelas tidak di lokasi saat ini, tetapi kami masih berencana untuk memiliki gereja dan setelah ini semua katakan dan selesai, kami akan kembali," katanya.

Pengawas Wilayah Los Angeles Hilda Solis, yang mewakili distrik tempat ledakan terjadi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kekerasan tidak pernah menjadi jawaban, bahkan sebagai tanggapan atas ujaran kebencian.

"Saya mendesak para pemimpin kota, pemimpin gereja, dan pemimpin sipil untuk berkumpul dan bekerja sama untuk mengatasi masalah kebencian."

Selain itu, Wali Kota El Monte Jessica Ancona menyerukan agar penyelidikan penuh dan menyeluruh dilakukan pada semua lembaga dan aparat berwenang terkait kejadian tersebut.

Dirinya juga meminta masyarakat El Monte untuk tetap tenang dan menjunjung tinggi perbedaan dan keberagaman.

“Sebagai Wali Kota Anda, saya akan selalu memastikan bahwa Kota El Monte terus menjadi contoh untuk kesopanan, rasa hormat, dan penyertaan semua orang di seluruh bangsa," katanya.***(Pikiranrakyat-Bekasi.com/Rivan Muhammad)

 

Editor: Tigor Qristovani Sihombing

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x