Xi Jinping Marah dan Ancam  Mulai 'Perang Dingin Baru'

- 26 Januari 2021, 23:23 WIB
Presiden China Xi Jinping
Presiden China Xi Jinping /Instagram/@realxijinping

MEDIA JABODETABEK-, Presiden China Xi Jinping kembali menyatakan kegeramannya terkait pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menggaungkan aliansi global untuk melawan pengaruh Republik Rakyat China (RRC) yang di nilai Biden semakin agresif.

Kegeraman , Xi Jinping di tumpahkan dalam forum virtual World Economic Forum Annual Meeting 2021 di Davos, Swiss pada Senin 25 Januari 2021 lalu.

Dalam pernyataannya Xi Jinping mengingatkan para pemimpin dunia agar tidak menyulut 'perang dingin baru'

Dalam Forum tersebut Xi Jinping mengajak para pemimpin dunia untuk fokus dan bersatu melawan Pandemi Covid-19 dan jangan membuat keributan di tengah krisis yang melanda dunia.

Baca Juga: Presiden Xi Jinping Awasi Pertumbuhan Umat Kristen di China yang Telah Mencapai 97 Juta Jiwa

"Untuk menciptakan kelompok-kelompok kecil yang tak ramah pada negara lain atau memulai perang dingin baru, menolak, mengancam, atau mengintimidasi yang lain hanya akan membuat dunia semakin terpecah belah," ujar Xi Jinping. Seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Joe Biden Bikin China Makin Dimusuhi, Xi Jinping Marah dan Ancam akan Mulai 'Perang Dingin Baru'"

Walau Joe Biden tidak menghadiri forum tersebut, pernyataan Xi Jinping tampaknya memang diarahkan kepada Pemimpin AS itu

Sebagai pengganti Joe Biden, Amerika Serikat mengirim John Kerry, perwakilan AS untuk masalah iklim ke forum Davos tersebut.

Di hadapan para pemimpin dunia, Xi Jinping menceritakan pengalaman China selama empat tahun terakhir menghadapi gesekan dengan AS yang kala itu dipimpin oleh Donald Trump.

Baca Juga: Joe Biden Bakal Perbolehkan Transgender Jadi Anggota Tentara Amerika

Presiden China Xi Jinping menegaskan, konfrontasi akan selalu berujung pada ancaman terhadap kepentingan masing-masing negara dan mempertaruhkan kesejahteraan masyarakat.

Ini adalah pertama kalinya Presiden China Xi Jinping muncul kembali dalam forum Davos.

Terakhir, Xi Jinping hadir dalam forum Davos pada 2017. Saat itu, Xi Jinping melontarkan argumen yang keras untuk mempertahankan pasar bebas dan globalisasi.

Kini, Presiden China Xi Jinping mengatakan multilateralisme sebagai jalan keluar atas segala tantangan yang dihadapi oleh dunia.

"Kita harus membangun ekonomi dunia yang terbuka, menarik kebijakan yang diskriminatif, serta sistem, aturan, dan standar pengecualian, juga menghilangkan batas-batas perdagangan, investasi, dan pertukaran teknologi," ujar Xi Jinping.

Baca Juga: Pesawat-pesawat Tempur China Kembali Melintas di Udara Taiwan

Komunitas internasional harus dipimpin dengan aturan dan konsensus yang dicapai semua negara, kendati ada satu atau beberapa isu yang mengganjal, tambah Xi Jinping.

Di bawah kepemimpinan Donald Trump, AS dan China memang berseteru hebat hingga terjadi perang dagang yang perlahan merusak ekonomi masing-masing negara.

Bukan cuma dalam hal perdagangan, Donald Trump juga menjadikan isu lain sebagai senjata untuk menyudutkan China, termasuk soal teknologi, Hong Kong, Muslim Uighur di Uighur, hingga Laut Natuna Utara.

Xi Jinping sempat berharap Joe Biden akan membalikkan keadaan, namun ternyata pendekatan Presiden AS baru terhadap China tidak kelihatan menguntungkan.

Selain mendesak pemimpin global untuk bersatu, Xi Jinping juga membeberkan ambisi China untuk menjadi yang terdepan dalam penanganan masalah perubahan iklim.

Presiden China itu berhanhi negaranya akan menurunkan emisi karbon hingga 65 persen pada 2030 dan mencapai kondisi nol emisi pada 2060.

"Meraih target ini akan membutuhkan kerja keras yang luar biasa dari China, tetapi kami yakin ketika kepentingan seluruh umat manusia dipertaruhkan, China harus maju, beraksi, dan menyelesaikan masalahnya," ucap Xi Jinping.***

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x