Rencana Malaysia Bangun Tembok Perbatasan Serawak Kalimantan Menuai Kritik

- 26 Januari 2021, 16:48 WIB
Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin saat pidato khusus malam tahun baru 2020.
Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin saat pidato khusus malam tahun baru 2020. /ANTARA Foto/Agus Setiawan (1)/

MEDIA JABODETABEK - Malaysia dikatakan akan membangun tembok perbatasan untuk menghalau masuknya imigran gelap.

Hal ini disampaikan Wakil Kepala Menteri II Sarawak, Tan Sri Datuk Amar Dr. James Jemut baru-baru ini.

Ia bilang, akan membangun tembok perbatasan di daerah Kalimatan yang berbatasan langsung dengan Indonesia.

Hal ini menurutnya akan efektif untuk mengurangi jumlah imigran gelap yang masuk ke Malaysia lewat negara-negara bagian.

Baca Juga: Samsung Luncurkan Smart TV Outdor QLED 4K, Simak Harganya

Dr James Masing menginginkan agar tembok dan pagar dibangun di lokasi yang strategis di sepanjang perbatasan Sarawak-Kalimantan.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan agar dibangun jalan raya sepanjang 1.032 km di sepanjang perbatasan dari kompleks Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan Keamanan (CIQS) Biawak dekat Kalimantan.

"Dalam pembangunan tembok dan pagar, Sarawak membutuhkan bantuan Putrajaya (pemerintah federal). Bagaimanapun, kami tidak hanya melindungi wilayah Sarawak tetapi juga negara," kata Dr James Jemut dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Bernama.

Dia melakukan hal ini karena temuan yang ia lihat saat melakukan kunjungan ke daerah perbatasan.

Baca Juga: Gara-gara Postingan Instagram, Gisella Anastasia kembali Dihakimi Netizen

Di ujung selatan Sarawak, dia bisa melihat sebuah desa dengan jalan yang dibangun oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tetapi ia juga melihat ada banyak 'jalan tikus' yang digunakan para imigran gelap untuk bisa menyeberang ke Malaysia.

“Tidak kurang dari 70 jalan setapak dari Telok Melano hingga Lawas.

"Ini tantangan nyata bagi kita untuk menutup perbatasan dengan Kalimantan (di Indonesia),” imbuhnya lagi.

Dapat Kecaman dari Negerinya Sendiri

Kebijakan dari Dr James tersebut ternyata malah mendapat kecaman dari negaranya sendiri.

Dalam satu kesempatan, Anggota Parlemen Bandar Kuching yang juga oposisi SarawakDr Kelvin Yii Lee Wuen menyatakan bahwa rencana dari Dr James tersebut keterlaluan.

Hal tersebut karena miliaran dana publik akan dihabiskan untuk rencana yang belum terbukti

“Sebelum Dr James membuat saran yang “keterlaluan” dan akan menghabiskan miliaran dana publik, mungkin dia harus lebih memahami situasi nyata di lapangan,” ujar Dr Kelvin.

Kelvin kemudian memberikan alternatif pembangunan tembok, termasuk menangani kebutuhan mendesak akan pos jaga tambahan dan mengintegrasikannya dengan teknologi modern.

Lebih lanjut, Anggota Parlemen Bandar Kuching mengatakan bahwa langkah terpenting untuk mengekang imigrasi ilegal adalah pemerintah menangani korupsi di antara otoritas imigrasi dan menegakkan integritas tertinggi di antara petugas.***

Editor: Tigor Qristovani Sihombing

Sumber: Bernama


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x