Perancis Tetap Adakan Parade Bastille Day Meski Dalam Bayang-Bayang Covid-19

15 Juli 2021, 08:27 WIB
perayaan Bastille day perancis /instagram/@life_is_a_mask

MEDIA JABODETABEK – Perancis menandakan hari nasionalnya pada hari Rabu (14/07), setelah parade militer tahunan di Champs-Élysées dibatalkan tahun lalu karena ancaman COVID-19.

Parade tradisional di hari nasional Perancis kembali diadakan hari Rabu setelah hiatus setahun karena pandemi COVID-19.

Pasukan khusus Eropa terlibat di operasi anti-Jihad di wilayah Sahel di Afrika memiliki posisi utama di perayaan Bastille Day di Perancis sebagai tanda prioritas militer Presiden Emmanuel Macron.

Baca Juga: Miliarder Richard Branson Berhasil Mewujudkan Mimpinya Dengan Terbang ke Luar Angkasa

Sekitar 80 pasukan khusus Perancis dan Eropa diambil dari pasukan multinasional Takuba di Sahel memimpin prosesi sebagai pilihan yang dimaksudkan untuk mengirim pesan diplomatik dari Paris.

Macron, yang memimpin upacara, mengandalkan mitra Eropa yang sering keberatan untuk menetapkan komitmen mereka ke Takuba. Ia mengumumkan rencana penarikan pasukan Perancis di wilayah Sahel bulan lalu.

Baca Juga: Aktivitas Warga Tokyo Jepang Diawasi Oleh Seekor Kucing Raksasa

Paris menginginkan Takuba, yang saat ini memiliki 600 pasukan, setengah dari mereka berkebangsaan Perancis, untuk mengambil alih tanggung jawab lebih dari 5.100 tentara dalam operasi Barkhane Perancis, yang telah memerangi kelompok-kelompok Islam di Afrika Barat bersama tentara lokal selama delapan tahun.

Jumlah orang yang mengikuti Parade di Paris diperkecil dari yang biasanya, yaitu hanya 10.000 orang di tribun, bukan 25.000.

Baca Juga: Mantan Kepala Staf Meghan Markle dan Pangeran Harry Buka Suara Selama Bekerja Dengan Pasangan ini

Fly-over tradisional dengan pesawat jet tempur Perancis dan arak-arakan militer berlangsung sesuai rencana meskipun langitnya mendung, yang juga mengancam akan meredamkan pertunjukan kembang api di seluruh negeri, tampilan populer lainnya di Bastille Day yang menandakan penyerbuan penjara Bastille, sebuah peristiwa besar dalam Revolusi Perancis tahun 1789.

Masih di hari yang sama dengan perayaan nasional, kota Nice di selatan Riviera Perancis juga akan menandakan hari jadi kelima dari serangan teror yang melihat seorang pria membunuh 86 orang setelah mengendarai truk melewati kerumunan orang yang menonton kembang api Bastille Day.

Baca Juga: Peta Persebaran Varian Delta di Seluruh Dunia, Inggris dan Indonesia Menjadi Kasus Tertinggi

Perdana Menteri Jean Castex akan mengunjungi kota itu untuk upacara di lokasi peringatan bagi para korban, dimana 86 ekor merpati dilepaskan sebagai tanda kedamaian. Pihak berwenang Nice telah menyelenggarakan konser di malam perayaan hari nasional ini.

Pada pukul 22.34 waktu setempat, saat truk mulai mengamuk, 86 sinar cahaya akan menyinari Laut Mediterania untuk menghormati orang-orang yang gugur.

Puluhan kebangsaan termasuk di antara para korban hari itu berada di Promenade des Anglais.

Penyerang yang diyakini telah didorong oleh propaganda jihad ditembak mati oleh polisi setelah mengamuk sepanjang dua kilometer di kawasan pejalan kaki tepi laut. ***

 

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: France24

Tags

Terkini

Terpopuler