Gempa Besar di Jepang Hanya Sebabkan Kerusakan Ringan, BMKG Kasih Tanggapan

15 Februari 2021, 06:23 WIB
RETAK - Sejumlah bangunan retak akibat guncangan gempa yang melanda wilayah Timur Jepang termasuk di Provinsi Fukushima./EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN via TASS/ /JIJI PRESS/EPA-EFE

 

MEDIA JABODETABEK - Dua hari lalu Jepang dihantam gempa besar hingga kekuatan 7.1 skala richter.

Gempa yang terjadi sekitar pukul 23.00 waktu setempat tersebut menyasar wilayah Fukushina dan sekitarnya.

Menanggapi gempa di Negeri Sakura tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tersebut hanya menimbulkan kerusakan ringan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dirinya takjub karena seluruh bangunan di Jepang didesain tahan gempa.

Baca Juga: Daftar Harga Honda Civic Terbaru, Versi Turbo Hingga Type R

"Cukup menakjubkan, dampak gempa magnitudo 7,1 ini hanya menimbulkan kerusakan ringan, karena seluruh bangunan di Jepang saat ini sudah didesain sesuai dengan aturan bangunan tahan gempa yang diberlakukan oleh pemerintah," kata Daryono dalam keterangan pada Minggu, 14 Februari 2021, seperti dikutip dari Antara.

Menurut ahli, gempa yang terjadi Fukushima itu sebagai gempa susulan dari gempa mematikan tahun 2011 yang memicu tsunami besar di daerah tersebut.

"Karena (gempa tahun 2011) adalah gempa yang sangat besar dengan kekuatan 9,0, tidak mengherankan jika terjadi gempa susulan dalam skala ini 10 tahun kemudian,” kata Kenji Satake, seorang profesor di Institut Penelitian Gempa Universitas Tokyo, seperti dikutip dari Japan Times, Senin, 15 Februari 2021.

Satake mengatakan meskipun gempa terbaru itu berukuran relatif besar dengan fokus di lepas Prefektur Fukushima, hal itu tidak mungkin menyebabkan tsunami karena memiliki episentrum berada sekitar 55 kilometer di bawah permukaan laut.

Gempa tersebut masih merupakan rangkaian gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama 11 Maret 2011 yang memicu tsunami dahsyat.

"Gempa ini ibarat menuntaskan urusan yang belum selesai secara keseluruhan saat peristiwa gempa besar pada tahun 2011," ujar Daryono.

Setelah terjadi deformasi yang hebat di zona megathrust pada 11 Maret 2011, tampaknya pada bagian slab lempeng yang menghujam lebih dalam, masih menyimpan medan tegangan yang terakumulasi dan belum terlepas, sehingga baru dilepaskan dalam bentuk gempa besar tersebut.

Baca Juga: Cara Membersihkan Rantai Motor, Aman dan Murah

Badan Meteorologi Jepang meyakini, gempa di Fukushima kali ini merupakan gempa susulan dari gempa besar yang melanda daerah tersebut hampir 10 tahun lalu.***

Editor: Tigor Qristovani Sihombing

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler