Peneliti Laboratorium Wuhan Mengaku Pernah Digigit Kelelawar Pembawa Virus Corona

18 Januari 2021, 20:29 WIB
Ilustrasi Kelelawar pembawa virus corona /pixabay/ Anke Schroeder

MEDIA JABODETABEK-Pandemi Virus Corona sudah berlangsung selama 1 tahun, namun hingga kini dari mana asal mula Virus yang menghebohkan dunia itu muncul belum berhasil di indentifikasi.

Banyak pihak termasuk Organisasi Kesehatan Dunia WHO masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari darimana sesungguhnya virus itu muncul untuk pertama kalinya.

Baru-baru ini seperti diberitakan pikiran-rakyat.com, dalam artikel “Teka-Teki Asal Mula Virus Corona, Pengakuan Mengejutkan Peneliti Laboratorium Wuhan”, para peneliti di laboratorium Wuhan melontarkan pengakuan yang sangat mengejutkan.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan Jadi Target Pertama Program Vaksinasi Pemprov DKI

Mereka mengaku pernah tergigit kelelawar saat mengumpulkan sampel di sebuah gua yang menjadi tempat tinggal kelelawar pembawa virus corona.

Pada tahun 2017 lalu, tersiar sebuah video rekaman yang menunjukan kegiatan para peneliti di fasilitas rahasia Wuhan

Staf di dalam fasilitas rahasia Wuhan memperlihatkan bagaimana cara mereka menangani kelelawar tanpa sarung tangan dan mengerjakan 'virus hidup' tanpa masker yang jelas-jelas telah melanggar aturan keamanan APD yang ketat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pengungkapan itu pun menimbulkan pertanyaan lebih lanjut bagi tim WHO yang saat ini sedang menyelidiki asal-usul Covid-19 setelah berbulan-bulan bertengkar dengan Beijing mengenai akses ke laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Capai 900 Ribu

Hingga saat ini publik masih mempertanyakan asal mula wabah virus corona dan banyak pihak yang menganggap Covid-19 berasal dari salah satu laboratorium di China.

Di sisi lain pihak Amerika Serikat menunjuk dengan tegas menuduh China telah menghambat penyelidikan di tempat asal pandemi. Meski pada akhirnya Beijing mengizinkan WHO melakukan penyelidikan terkait awal mula pandemi Covid-19 di Wuhan.

AS mengeluh bahwa otoritas China memiliki 'obsesi mematikan dengan kerahasiaan dan kontrol' serta dinilai bersikap sebaliknya dengan memilih untuk 'mencurahkan sumber daya yang sangat besar untuk penipuan dan disinformasi'.

Beberapa waktu yang lalu sempat heboh seorang peneliti laboratorium China diyakini sebagai pasien Covid-19 pertama di dunia, namun pihak Beijing seakan menutup-nutupi hal tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Tinggi DKI Jakarta Masih penyumbang terbesar Berikut Rinciannya

Huang Yanling, yang bekerja di Institut Virologi Wuhan, dinobatkan sebagai Patient Zero dalam sebuah laporan online yang dibagikan secara luas di China pada minggu-minggu awal wabah di Februari 2020 lalu.

Pengungkapan itu menciptakan adanya hubungan langsung antara pandemi dan laboratorium di Wuhan yang diduga secara tidak sengaja melepaskan virus saat melakukan eksperimen berbahaya pada virus korona kelelawar.

Namun, laporan itu tidak mengatakan kapan dia tertular virus atau apakah dia selamat. Hal itu juga mendukung keyakinan Departemen Luar Negeri AS jika Huang Yanling adalah orang pertama dari beberapa peneliti di lembaga kontroversial tersebut yang jatuh sakit terkena Covid-19 pada musim gugur 2019 lalu, sebelum China laporkan adanya kasus pandemi.

Tak lama kemudian pejabat laboratorium hingga pemerintah China dengan cepat menyangkal laporan yang ramai pada saat itu dan menghapusnya dari internet, mengklaim Huang aman dan sehat di tempat lain di negara tersebut.

Pada bulan yang sama ketika Huang ditunjuk sebagai Patient Zero, pengguna platform media sosial China, Weibo, yang mengaku sebagai peneliti di Wuhan, menuduh virus tersebut telah bocor dari institut tersebut.

Laboratorium juga dengan tegas membantah tuduhan yang ada dan mengatakan bahwa klaim tersebut berasal dari penipu luar negeri yang menyamar sebagai salah satu peneliti.

Hingga berita ini diturunkan, saat ini pihak WHO masih mencari kebenaran dari asal mula virus corona di laboratorium Wuhan, dan belum memberikan informasi secara jelas terkait perkembangan penyelidikan.*** (Rahmi Nurfajriani/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Naja Nuroni

Tags

Terkini

Terpopuler