Inilah 3 Desa Wisata Tertinggi di Pulau Jawa, Tempat yang Pas untuk Wisata Alam, Budaya, Sekaligus Edukasi

- 16 Agustus 2022, 09:05 WIB
Menteri Sandiaga Uno Visitasi ke desa tertinggi Sembungan Wonosobo, ikuti ruwat cukur Rambut Gembel di Tepi Telaga Cebong tetapkan ADWI 2022
Menteri Sandiaga Uno Visitasi ke desa tertinggi Sembungan Wonosobo, ikuti ruwat cukur Rambut Gembel di Tepi Telaga Cebong tetapkan ADWI 2022 /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah


MEDIA JABODETABEK - Tiga desa wisata tertinggi di Pulau Jawa, tempat yang pas untuk wisata alam, budaya, sekaligus edukasi.

Terdapat desa-desa yang berada di dataran tinggi pulau Jawa, yang sekarang banyak berkembang sebagai tempat wisata atau biasa disebut dengan desa wisata.

Lokasi desa wisata yang tidak biasa, yang berada di ketinggian pulau Jawa ini, menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung.

Tidak hanya menyuguhkan pesona keindahan alamnya, di desa wisata ini juga banyak menawarkan wisata lainnya seperti kesenian, budaya, sejarah, kuliner, hingga lokasi wisata edukasi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Wonogiri Jawa Tengah, Salah Satunya Terdapat Goa yang Dipenuhi Stalaktit

Setiap desa wisata memiliki keunikan dan budayanya masing-masing yang menjadi ciri khas dari desa tersebut. Selain itu juga sering diadakannya event seru yang diselenggarakan rutin tiap tahunnya.

Ketiga desa wisata berikut merupakan desa wisata yang masuk ke dalam 50 besar Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022. Dan salah satunya direncanakan akan menjadi tujuan liburan para delegasi ASEAN Tourism Forum.

Berikut ini tiga desa wisata tertinggi di pulau Jawa, yang dikutip dari akun Instagram @kemenparekraf.ri , diantaranya yaitu :

Baca Juga: Dulu Viral dan Terkenal, Kini Kondisi Wisata Bukit Jamur Ciwidey Tak Terawat?

Desa Wisata Sembungan

Desa wisata ini merupakan desa tertinggi di pulau Jawa, dengan ketinggian berada di 2.300 meter di atas permukaan laut.

Desa wisata Sembungan memiliki objek wisata yang populer yaitu Puncak Sikunir, yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

Di desa ini juga menjadi spot terbaik untuk melihat pesona matahari terbit. Selain itu juga terdapat upacara tradisi yang biasa dilakukan masyarakat setempat setiap tanggal satu suro penanggalan kalender Jawa yaitu Ruwatan Rambut Gimbal, dimana pemotongan rambut diharapkan dapat membersihkan dari hal buruk.

Selain itu juga terdapat pertunjukan seni, yaitu berupa Tari Angguk yang sering ditampilkan pada acara-acara penting.

Desa wisata Sembungan ini berlokasi di Sembungan, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Bogor yang Dulu Viral, Ramai dan Terkenal Kini Hanya Cerita


Desa Wisata Widosari

Desa wisata Widosari terletak di perbukitan Menoreh Utara dengan ketinggian kurang lebih 900 meter di atas permukaan laut.

Di desa ini menyuguhkan berbagai wisata mulai dari alam, budaya dan edukasi. Spot yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung yaitu Puncak Widosari yang memiliki ketinggian 1.017 meter di atas permukaan laut.

Lokasi yang pas untuk dikunjungi sebagai wisata edukasi salah satunya ada Rajandra Farm dimana wisatawan dapat belajar seru mengenai dunia peternakan.

Selain itu wisatawan dapat juga melihat bagaimana proses pembuatan kerajinan dengan seni bernilai tinggi, salah satunya yaitu wayang kulit. Dan masih banyak kegiatan lainnya yang dapat dilakukan wisatawan ketika berkunjung ke desa wisata ini.

Desa Wisata Widosari, berlokasi di Jalan Pangaji 7 Ngaliyan, Ngargosari, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Pesona 5 Tempat Wisata Magelang yang Viral: Nepal Van Java hingga Svargabumi Borobudur


Desa Wisata Bugisan

Desa wisata yang terkenal akan kompleks candinya yaitu Candi Plaosan, yang menjadi tujuan wisata favorit para wisatawan.

Candi Plaosan sendiri memiliki keunikan lantaran merupakan candi peleburan budaya antara Hindu dan Budha. Candi Plaosan memiliki cerita yang sangat terkenal yaitu mengenai cerita cinta antara Raja Rakai Pikatan yang beragama Hindu dengan permaisurinya Pramudyawardani yang beragama Budha.

Selain bangunan candi yang dijaga kelestariannya ada juga tempat pelestarian dari tulisan aksara Jawa, pelestariannya dilakukan salah satunya lewat kajian dalam kelas yang membahas dan mempelajari mengenai tulisan aksara Jawa, dimana wisatawan juga bisa melihat dan belajar langsung.

Di desa ini juga memiliki daya tarik lainnya seperti produk yang terbuat dari olahan daur ulang sampah yang menjadi produk fesyen kece dan juga pupuk.

Desa Wisata Bugisan ini berlokasi di Bugisan, Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. ***

 

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini