5 Kondisi Kesehatan Mental yang Kurang Didiagnosi, Hati-hati Jangan Dibiarkan Saja

- 19 Juli 2021, 11:13 WIB
Ilustrasi – Kenali Ciri-ciri Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Penanganannya.
Ilustrasi – Kenali Ciri-ciri Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Penanganannya. //Pixabay/darksouls1

Baca Juga: Saat Bekerja, Minum Kopi yang Baik di Pagi Hari atau Sore ?

“Gangguan makan sering meleset karena kurangnya kesadaran gejala dan serangan berbahaya mereka,” kata Loftus, menambahkan bahwa para ahli secara khusus mewaspadai gangguan makan di kalangan anak muda setelah satu tahun stres dan terisolasi selama pandemi COVID-19.

5.Borderline personality disorder

Borderline personality disorder adalah kondisi kesehatan mental serius yang ditandai oleh pola variasi suasana hari, penggambaran diri dan sifat yang berkelanjutan yang menyebabkan kesulitan yang signifikan dalam fungsi sehari-hari. Meskipun sering tidak jelas, diagnosis gangguan ini juga sering terlewat.

Baca Juga: Tidak Perlu Khawatir dan Panik Beli, Ini Daftar Suplemen Alami yang Disarankan Oleh Dokter Tirta

Menurut National Alliance of Mental Illness, BPD adalah salah satu kondisi kesehatan mental yang paling sering salah didiagnosis, bahkan tidak ada tingkat prevalensi yang akurat bagi kondisi tersebut.

Salah satu alasan gejala BPD sering terlihat sesuatu yang lain, termasuk depresi, kecemasan bahkan gangguan bipolar. Yang lain merupakan stigma, yang menjadi isu bagi orang-orang dengan gangguan kepribadian borderline dan banyak jenis masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan dan Buah Penguat Imun, Cocok Dikonsumsi Selama Pandemi Covid-19

Loftus mengatakan, “Banyak orang yang masih memiliki persepsi negatif tentang kondisi kesehatan mental dan gangguan yang mempengaruhi jumlah orang yang berobat. Mereka yang berjuang tidak ingin percaya bahwa mereka memiliki masalah, atau tidak ingin yang lain tahu bahwa mereka memiliki masalah.”

Jika Anda sedang berjuang dengan kesehatan mental Anda, atau mungkin Anda berpikir memiliki salah satu dari kondisi yang umumnya kurang terdiagnosis atau salah didiagnosis, alangkah baiknya hubungi terapis, psikolog, psikiater atau profesional kesehatan mental yang terlatih. ***

Halaman:

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Huffpost


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x