Mencegah Sindrom Sugar Rush dan Sugar Crash pada Anak

- 20 Februari 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Sugar Crash
Ilustrasi Sugar Crash /Pixabay/studionone

MEDIA JABODETABEK- Dalam istilah medis, peningkatan dan penurunan yang drastis pada kadar gula darah sering disebut sebagai Sugar Rush dan Sugar Crash. Kedua sindrom ini sendiri lebih sering terjadi pada anak-anak dan seringkali menimbulkan stress bagi orangtua.

Namun, dengan asupan yang stabil dan konstan, tidak akan ada perubahan drastis pada tingkat enesrgi seorang anak sehingga menghindarkan terjadinya Sugar Rush dan Sugar Crash.

Pada dasarnya, sebelum sampai ke otak, asupan energi dari glukosa akan lebih dulu menuju ke badan. Setelah badan memperoleh asupan energi secara merata, barulah glukosa melakukan perjalanan untuk memberikan energi di otak.

Baca Juga: Mengenal Isomaltulosa untuk Tumbuh Kembang Anak

Proses ini sendiri dimulai dari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung glukosa sebagai bahan bakar pemberi energi.

Berbeda dengan sukrosa, Isomaltulosa tidak akan langsung larut begitu dikonsumsi. Sebaliknya, Isomaltulosa akan larut dengan respon glisemik yang rendah sehingga energi akan tersedia lebih lama dan tersuplai konstan bagi tubuh.

Dengan proses pelarutan yang lambat, Isomaltulosa pun akhirnya tidak memberi kesempatan bagi bakteri dimulut untuk memperoleh glukosa yang juga merupakan sumber energi bagi mereka, sehingga bisa menghindarkan gangguan dan penyakit pada gigi.

Penelitian juga menunjukkan, meski memberikan energi yang lama, Isomaltulosa tidak akan memicu obesitas.

Tak hanya pada tubuh, Isomaltulosa juga mempunyai peran signifikan terhadap terjaganya kadar energi di otak. Meski menjadi tempat terakhir untuk mendapatkan asupan, Isomaltulosa tetap memberikan energi yang konstan dan stabil pada otak.

Halaman:

Editor: Naja Nuroni


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini