Pornografi Bisa Membunuh Kehidupan Seks Pasutri

MEDIA JABODETABEK- Saat ini permasalahan pornografi terus menjadi isu utama yang dituding sebagai salah satu penyebab bobroknya moral generasi muda. Masih lekat diingatan kita kasus-kasus prornografi yang menimpa artis-artis Indonesia, belum lagi kasus-kasus pencabualan yang dilakukan anak-anak dibawah umur, pun korbannya sebagian besar adalah anak-anak dibawah umur.

Dikalangan para psikolog dan terapis seks, permasalah pornografi juga masih menjadi pro dan kontra, diantara mereka ada yang mengatakan bahwa pornografi bisa membakar dan menimbulkan gairah seksual antara suami dan istri, sementara sebagian lagi berfikir bahwa pornografi bisa ‘membunuh’ hubungan cinta pasangan yang sedang menjalin kasih, bahkan hubungan suami istri

Jika kita berfikir secara jernih, bagaimanapun juga saat laki-laki menjadi tergila-gila dengan tontonan pornografi hal tersebut kemungkinan besar dapat menimbulkan keretakan sebuah hubungan. Les Parrott PhD, psikolog dan penulis “Crazy Good Sex, mencoba menjabarkan kaitan antara pornografi dengan kehancuran sebuah hubungan.

Baca Juga: Gadget Bisa Jadi Perusak Suasana Saat Hubungan Intim

Sesungguhnya saat laki-laki menikmati tontonan pornografi dan jadi kecanduan, secara tidak langsung si lelaki tersebut telah menggantikan posisi sang istri dengan tontonan pornografi untuk merangsang dan memuaskan hasrat seks dirinya.

Lebih jauh Les Parrot memaparkan,  neurochemicals yang mengalir dalam otak pria selama menikmati pornografi (disebut juga erotochemicals oleh para psikolog) bisa menciptakan sebuah kesenangan untuk dirinya. Para peneliti percaya, kesenangan saat menyaksikan tontonan porno sama rasanya seperti kecanduan kokain.

“Masalahnya, banyak kajian telah menunjukkan bahwa pornografi berisi harapan-harapan yang tidak realistis tentang bagaimana seharusnya seks. Hal tersebut membuat pria merasa kurang terpuaskan dengan pasangannya,” tambah Dr Parrott.

Baca Juga: Bermimpilah dan Jadilah Anak Muda yang Sukses

Jika sudah demikian, kehancuran suatu hubungan akan semakin terbuka lebar. Untuk para perempuan, mulailah bersikap dan lebih banyak berkomunikasi dengan pasangannya. Jika kebetulan sedang berada di rumah, perhatikanlah, apakah pasangan Anda lebih sering berkutat dengan laptopnya atau DVD playernya dibanding memperhatikan Anda, apakah intesitas ketertarikan untuk berhubungan intim dengan Anda semakin berkurang