Mensiasati Proses Penuaan pada Kulit

- 27 Januari 2021, 18:06 WIB
Ilustrasi penuan pada kulit
Ilustrasi penuan pada kulit /pixabay/Nika Akin

MEDIA JABODETABEK- Kulit merupakan penanda terdepan saat manusia mengalami proses penuaan seiring bertambahnya usia, jadi ada baiknya anda memahami proses penuaan pada kulit Anda, karena memahami proses ini adalah langkah kunci dalam memilih perawatan estetika yang tepat untuk menyempurnakan kecatikan Anda

Proses penuaan yang terjadi pada manusia jelas akan mengubah penampilan dari waktu ke waktu, yang perlu diketahui adalah bahwa saat proses penuanaan itu berlangsung ada dua proses berbeda yang terjadi pada tubuh manusia yaitu proses penuaan kulit dan proses penuaan structural.

Proses Penuaan Kulit

Seiring bertambahnya usia, struktur kulit manusia akan terus mengalami perubahan. Penipisan lapisan kulit, elastisitas dan hidrasi berasosiasi meningkatkan kelonggaran kulit. “dibawah lapisan microskop, kita bisa memperhatikan lebih jelas penurunan jumlah kolagen secara drastic sehingga kulit menjadi kendur dan menua (keriput),” ujar dr Olivia Ong, dipl. AAAM seorang specialis estetika dan anti penuaan

Baca Juga: Pentingnya Asupan Nutrisi dalam 1000 Hari Pertama

Penuaan Struktural

Saat usia mulai menginjak angka 35 dan seterusnya, banyak orang mulai menyadari hilangnya volume jaringan lunak secara perlahan-lahan. Hal ini disebabkan mulai berkurangnya asam hialuronat, kolagen dan elastin. Di usia ini juga mulai terjadi pengeroposan dan rotasi tulang. Perubahan ini, bersama dengan gravitasi menyebabkan banyak bagian termasuk wajah menjadi kendur dan turun.

Akibat penuaan structural yang terus berkelanjutan ini, banyak bagian wajah yang mulai nampak tak serasi lagi, bibir terkulai, terlihat tipis sehingga bentuknya tak lagi jelas. Hal ini sangat bertolak belakang dengan keadaan saat masih berusia muda.

Banyak wanita yang tak menyadari bahwa saat penuaan terjadi, wajah akan semakin terlihat lonjong yang disebabkan oleh efek berkurangnya volume pipi, hal ini dimungkinkan terjadi karena pengeroposan tulang dan berkurangnya lemak, perubahan bentuk juga terjadi pada rahang, sudut-sudut bibir akan terlihat semakin kuyu yang member kesan sedih dan menderita yang berkepanjangan.

Halaman:

Editor: Naja Nuroni


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x