MEDIA JABODETABEK=Pengetahuan wanita Indonesia mengenai IUD sebagai salah satu pilihan metode kontrasepsi yang efektif untuk merencanakan keluarga terbilang cukup tinggi, yaitu sekitar 79,2 persen . Namun, tingginya pengetahuan tersebut tidak diimbangi dengan tingginya angka pengguna IUD di Indonesia. hal itu di sebabkan masih banyaknya masyarakat yang terpengaruh dengan mitos yang beredar di masyarakat
Lantas, apa saja mitos dan fakta tentang IUD yang beredar? dr. Tirsa Verani, Sp.OG dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari dalam sebuah kesempatan mengungkapkan bahwa banyak mitos yang tidak benar tentang Alat kontrasepsi IUD.
Pemasangan IUD menimbulkan Rasa Sakit
Masih banyak kaum hawa yang percaya bahwa pemasangan IUD itu menimbulkan rasa sakit. Dalam hal ini dr. Tirsa menyatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan soal kenyamanan saja. dr. Tirsa menyarankan untuk memilih dokter/bidan yang menurut Anda nyaman untuk berkomunikasi
Baca Juga: Moms, Sudahkah Merencanakan Hidup Dengan Baik?
Perlu diketahui, kalau IUD memiliki ukuran kecil, hanya sekitar 3cm. Waktu pemasangannya juga sangat singkat, asalkan Anda tidak tegang dan takut. Anda harus berada dalam posisi rileks sehingga otot-otot vagina & rahim tidak menjadi kaku. Sebaiknya pemasangan IUD dilakukan selama masa haid atau setelah masa nifas, karena pada saat ini otot-otot Rahim cencerung lebih lunak dan kondisi rahim sedikit lebih terbuka.
IUD bisa berpindah tempat
Menurut dr. Tirsa Ini sudah jelas mitos. IUD memang bisa sedikit bergeser atau miring dari posisinya semula di dalam rahim, tetapi pergeserannya sangat sedikit. Hal ini bisa terjadi karena tekanan otot rahim, dan ini normal. Kuncinya adalah rajin berkonsultasi dengan dokter dan bidan Andalan Anda minimal 6 bulan atau 1 tahun sekali.
IUD mempengaruhi siklus haid
Artikel Rekomendasi