5 Jenis Makanan yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

- 14 Januari 2021, 11:52 WIB
Ilustrasi sakit perut.
Ilustrasi sakit perut. /Pexel/Polina Zimmerman

2. Susu dan makanan olahannya
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), komponen kunci untuk menjaga perut Anda tetap normal dan ideal, adalah menghindari FODMAP (Fermentasi Oligosakarida, Disakarida, Monosakarida, dan Poliol).

Namun, perlu Anda ingat bahwa pada dasarnya ini adalah karbohidrat yang dapat difermentasi dengan cepat yang dapat memperburuk usus Anda.

Beberapa orang mungkin tidak memiliki sensitivitas terhadap FODMAP, tetapi ada beberapa yang mengalami gejala setelah memakan makanan tertentu dari jenis olahan ini. Ditemukan pula, adanya orang yang secara bertahap mengembangkan efek yang memburuk dengan setiap paparan.

Laktosa umumnya ditemukan pada semua susu hewani, terutama FODMAP yang paling terkenal. Laktosa dipecah di usus kecil oleh enzim yang disebut laktase. Tubuh manusia menghasilkan lebih sedikit laktase seiring bertambahnya usia (karena tujuan utamanya adalah membantu bayi mencerna ASI) yang berarti makanan olahan susu yang mengandung laktosa dapat menyiksa perut.

Menariknya, IFFGD mengatakan bahwa tingkat laktase yang tidak mencukupi dapat dipengaruhi oleh genetika dan etnis. IFFGD mencatat hampir 100 persen orang Asia dan Indian Amerika memiliki tingkat laktase yang rendah dan memiliki banyak gangguan pada usus.

Jenis olahan ini biasanya ditemukan dalam susu, yogurt biasa (non-Yunani), keju lembut, dan makanan penutup berbahan dasar susu.

Baca Juga: Lagi, Tim SAR Gabungan Jawa Barat Temukan 5 Korban Meninggal Dunia Akibat Longsor di Sumedang

3. Fruktosa berlebih dalam apel, madu, asparagus
Makanan dengan banyak fruktosa (FODMAP) menyebabkan gas, kembung, dan diare. Kondisi tersebut merupakan ciri umum dari sindrom iritasi usus besar (IBS).

Penelitian yang diterbitkan Medical Hypotheses edisi 2015 menjelaskan bahwa malabsorpsi fruktosa dapat meningkatkan gejala IBS, dan umum terjadi pada pasien IBS.

Mereka mencatat bahwa membatasi fruktosa dalam makanan dapat menyebabkan perbaikan gejala IBS.

Halaman:

Editor: Putri Amaliana

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x