7 Bangunan Jadi Saksi Bisu Kemerdekaan RI, Kini Masih Berdiri

9 Agustus 2022, 16:45 WIB
7 Bangunan Jadi Saksi Bisu Kemerdekaan RI, Kini Masih Berdiri. /Pixabay/Tama66/

MEDIA JABODETABEK - Menjelang hari kemerdekaan Indonesia ke-77 yang jatuh pada 17 Agustus 2022 mendatang, tidak salahnya untuk mencoba berwisata sejarah Indonesia dan juga mengetahui bangunan yang merupakan saksi bisu.

Dimana gedung atau bangunan ini masih berdiri kokoh meski sudah lama dibangun pada zaman penjajahan zaman Belanda atau zaman penjajahan pada masa Jepang.

Salah satu cara untuk mengenang para pahlawan kita yakni dengan mengunjungi sekaligus mempelajari sejarah-sejarah beserta bangunannya.

Baca Juga: Berita Viral Terbaru 9 Agustus 2022: Seorang Petugas Kebersihan Menganiaya Seorang Perempuan di Kemang Dalam

Tempat-tempat bersejarah biasanya menunjukkan betapa tingginya rasa nasionalisme bangsa Indonesia dan tangguhnya para pejuang kemerdekaan mengusir penjajah dari bumi pertiwi.

Ada banyak cara untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Salah satunya, melakukan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan bangsa.

Selain memperkaya wawasan, berwisata ke tempat-tempat bersejarah seperti itu juga menjadi cara untuk melestarikan sejarah Indonesia.

Baca Juga: 77 Twibbon HUT RI 77 Rayakan 17 Agustus 2022 dengan Desain Terbaru, Kreatif, dan Keren

Ada banyak tempat wisata sejarah yang menceritakan perjuangan bangsa Indonesia. Berikut tempat bersejarah yang bisa Anda kunjungi.

1. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Soekarno dan Hatta yang dijemput oleh Ahmad Subardjo dari Rengasdengklok langsung ke rumah ini untuk melakukan perumusan teks proklamasi.

Rumah ini dianggap aman karena Maeda merupakan sahabat Subardjo. Sebagai petinggi militer, rumah ini aman dari pengaruh dan pengawasan angkatan darat Jepang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu yang dijabat oleh Prof. Nugroho Notosusanto memerintahkan kepada Direktorat Permuseuman untuk menjadikannya sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Baca Juga: Siapa Bharada E dan Brigadir RR yang Menjadi Tersangka Kasus Kematian Brigadir J? Simak Penjelasan Berikut Ini

Ada 4 ruang penting di museum perumusan naskah proklamasi ini yaitu ruangan.

Ruang pertama, Sebuah ruangan yang dulunya difungsikan sebagai ruang tamu. Di situ Tadashi Maeda bertemu dan berbincang dengan tokoh-tokoh proklamasi.

Pada ruangan tersebut juga digambarkan suasana menjelang proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.

Ruang kedua, Sebuah ruangan yang mempunyai meja bundar di dalamnya. Di mana pada saat itu, Soekarno – Hatta mengadakan rapat dengan tokoh proklamasi lainnya terutama kaum mudanya, seperti Soediro dan B.M Diah.

Baca Juga: Tempat Wisata di Makassar Paling Populer, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk

Di ruang inilah Soekarno menulis naskah pertama proklamasi ditulis tangan yang diberi judul PROKLAMASI.

Ruang ketiga, Pada ruangan tersebut terdapat piano di bawah tangga yang dulunya merupakan tempat Soekarno – Hatta menandatangani naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Akhirnya, Soekarno dengan tegas memutuskan untuk membacakan naskah proklamasi tersebut di depan rumahnya.

Ruangan keempat, digunakan oleh tokoh-tokoh proklamasi. Misalnya, pakaian, jam tangan, dan pulpen.

Baca Juga: Doa dan Manfaat Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Tata Caranya

Di ruangan inilah Sayuti Melik yang didampingi oleh B.M Diah mengetik naskah proklamasi kemerdekaan dari tulisan tangan Soekarno, yang nanti dibacakan oleh beliau.

Itulah keempat ruangan utama di dalam Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang bisa Anda kunjungi.

Anda pun bisa merasakan sendiri suasana menjelang pembacaan naskah proklamasi yang begitu menegangkan.

Gedung ini berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat. Harga tiket masuknya sendiri sangat murah yakni Rp10.000 saja.

Baca Juga: LINK NONTON Big Mouth Episode 5 dan 6 Sub Indo Yang Tayang Setiap Hari Jumat dan Sabtu

2. Lawang Sewu

Lawang sewu merupakan salah satu gedung yang menjadi bangunan yang masih berdiri kokoh hingga sekarang dan menjadi saksi bisu dimana gedung ini merupakan, gedung yang digunakan untuk menahan para pejuang dan yang menjadi sorotan dari lawing sewu ini yaitu gedung bawah tanah.

Dimana ruang bawah tanah. Pengunjung diperbolehkan ke ruang bawah tanah tak lain agar dapat mengetahui kecerdasan arsitektur zaman dulu.

Lantai bawah tanah ini pernah menjadi penjara bagi para pejuang kemerdekaan. Hal ini sering menghembuskan aura mistis tentang ruangan gedung ini.

Baca Juga: Drama Korea Big Mouth Episode 5 dan 6 Kapan Tayang? Lengkap Dengan Bocoran Sinopsisnya

Fungsinya sebenarnya dari ruang tersebut adalah sebagai drainase, saluran air. Itulah mengapa ruang bawah tanah Lawang Sewu ini lembab, berlangit-langit rendah, dan gelap.

Bangunan tua bersejarah ini berlokasi di Jalan Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Harga tiket masuk untuk memasuki lawang sewu ini:

· Tiket Masuk Dewasa Rp20.000

· Tiket Masuk Anak-anak Rp10.000

· Tiket Masuk Wisatawan Mancanegara Rp30.000

Baca Juga: Ganjil Genap Puncak Bogor Selasa 9 Agustus 2022, Apakah Masih Berlaku?

3. Monumen Pancasila Sakti

Wisata sejarah yang murah meriah untuk menambah pengetahuan adalah Monumen Pancasila Sakti.

Disini, kalian bisa melihat bagaimana kronologi peristiwa G30S PKI berikut sumur lubang buaya. Apa kaitan Pancasila Sakti dengan G30S PKI? Monumen bersejarah ini merupakan saksi bisu peristiwa tersebut.

Monumen atau yang juga disebut museum Lubang Buaya ini menawarkan banyak hal berkaitan dengan sejarah Indonesia.

Ada rangkaian peristiwa G30S PKI yang ditampilkan dalam visual 3 dimensi dengan 34 diorama. Sumur itulah yang kemudian dikenal sebagai Lubang Buaya.

Baca Juga: Peta Ganjil Genap DKI Jakarta 9 Agustus 2022, 25 Titik ini Masih Berlaku? Berikut adalah Ulasan Lengkapnya

Sumur ini terletak di lahan kosong di dalam museum sejarah sebelum monumen. Untuk mengenang tragedi ini, dibuat sebuah monumen untuk mengenang jasa pahlawan Revolusi.

Sekaligus sebagai monumen peringatan perjuangan Indonesia dan cermin perjuangan bangsa. Harga tiket masuk museum dan monumen ini sangat terjangkau.

Hanya diperlukan biaya sebesar Rp5.000 saja per orang. Jam operasional Monumen Pancasila Sakti ini adalah setiap hari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.

Untuk durasi wisata di museum ini, biasanya pengunjung menghabiskan waktu selama 45 menit – 2 jam. Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. 

Baca Juga: Link Twibbon Terbaru Memperingati HUT Riau ke-65, Meriahkan dengan Bingkai Kece

4. Museum Fatahillah

Museum Sejarah Jakarta atau biasa disebut Museum Fatahillah terletak di Jakarta Barat memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Bangunan ini merupakan peninggalan zaman pemerintahan Belanda.

Pada zaman dulu, museum ini adalah sebuah balai kota yang memiliki kantor, ruang pengadilan, dan penjara bawah tanah.

Penjara bawah tanah di Museum Fatahillah menyimpan banyak misteri. Konon pada masa pemerintahan Hindia Belanda, bangunan ini merupakan tempat eksekusi hukuman mati.

Ribuan orang Tionghoa dan seorang pemberontak bernama Pieter Erberveld beserta rekan-rekannya meregang nyawa digantung di sini.

Baca Juga: Keutamaan Dzikir Kamis Pagi Berserta Bacaan dan Artinya

Pada penjara tersebut juga terdapat rantai batu yang berbentuk bulat dan besar. Konon ini merupakan borgol untuk para tahanan.

Ketika air laut pasang maka air akan memasuki penjara bawah tanah tersebut dan menenggelamkan para tahanan.

Selain itu, Museum Sejarah Jakarta juga memiliki lonceng kematian. Dulu, lonceng ini dibunyikan untuk menghukum para tahanan pada masa Belanda.

Sekarang, tempat ini menjadi museum yang berisi benda-benda peninggalan dan dapat melihat sejarah kota Batavia sebelum berubah menjadi Jakarta. Tempat ini juga salah satu destinasi turis lokal maupun mancanegara.

Tempat bangunan bersejarah ini berada di Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Baca Juga: Tempat Wisata Edukasi Membuat Kerajinan Keramik, Rekomendasi Liburan Asik di Akhir Pekan

5. Gedung Radio Republik Indonesia (RRI)

Tempat bersejarah terakhir ada pada gedung Radio Republik Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam menyebarkan pemberitaan proklamasi ke seluruh penjuru dunia, termasuk Eropa dan Amerika Serikat pada masa itu.

Gedung RRI terletak di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5 Gambir, Jakarta Pusat.

Bangunan ini dibangun sekitar th. 1919 untuk rumah tinggal Dr. Yap Hong Tjoen (ayah Dr. Yap Kie Tiong).

Pada tahun 1951 dibeli pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini adalah Departemen Penerangan.

Selanjutnya pada sekitar tahun 1958 dipergunakan untuk tempat pemberitaan dan penyiaran Radio Republik Indonesia sampai sekarang.

Baca Juga: 11 Twibbon Hari Jadi Provinsi Riau Ke 65: Bingkai Foto Terpopuler dan Kekinian untuk Sambut HUT Riau 2022

Bangunan ini berdenah asli leter E, menghadap ke arah barat. Terjadi perubahan fungsi dari tempat tinggal menjadi perkantoran yaitu untuk RRI, bangunan diperluas ke timur untuk studio dan fasilitas penunjang yang lain. 

Bentuk bangunan menunjukkan bangunan kolonial dengan gaya kubisme. Gaya tersebut antara lain ditunjukkan atau dilihat dari: Facade berupa perpaduan kolom-kolom dan jendela-jendela langsung membentuk garis-garis vertikal, mendominasi bentuk bangunan secara keseluruhan.

Pintu utama dengan kanopi dari beton. Bingkai pintu dihias lis-lis, daun pintu transparan. Lantai tinggi, menggunakan trap tangga.

Baca Juga: Tanggal 10 Agustus 2022 Memperingati Apa? Apakah Libur? Ada Peristiwa Apa Saja? Ini Ulasannya

Dinding kokoh, bagian bawah dilapis pasir dengan penyelesaian berupa garis yang membentuk bolak-balik.

Ventilasi diatas jendela berupa lubang vertikal sebagai elemen estetis.

Plafon berupa beton expose Atap datar dari beton membentuk garis horizontal. Adapun luas lahan 2.680 m2 dan luas bangunan 1.558,75 m².

Itulah beberapa bangunan yang merupakan saksi bisu, bangunan bersejarah dan ada sebagian beralih fungsi menjadi tempat wisata akan tetapi gedung atau tempat tersebut masih berfungsi semestinya hingga sekarang.***

 

Editor: Nurul Fitriana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler