Xu juga mencatat bahwa Huawei bersedia mengadakan diskusi dengan perusahaan dan industri yang mungkin membutuhkan teknologi 6G untuk mendefinisikan 6G secara bersama-sama.
Baca Juga: Dijual Harga Rp2 Jutaa, Unggula Mana Redmi 10 Prime VS Samsung Galaxy M12
Pakar veteran telekomunikasi Fu Liang mengatakan bahwa situasi geopolitik global memiliki banyak ketidakpastian, tetapi Huawei, serta raksasa telekomunikasi global lainnya, tidak boleh berhenti meneliti dan mengembangkan teknologi telekomunikasi.
"Jika ketegangan politik memburuk, kemungkinan 6G juga akan memiliki dua set standar, bukan satu seperti di masa lalu, tetapi tentu saja itu akan meningkatkan biaya konektivitas dan membawa kerugian bagi perusahaan global," katanya kepada Global Times.
Baca Juga: Akan Diluncurkan Besok, Bocoran Spesifikasi Mirrorless Canon EOS R3
Xiang lebih optimis, meskipun, mengatakan bahwa efek samping dari tren perpecahan global di era 5G, seperti ketidaknyamanan pengendalian pandemi, karena layanan telekomunikasi yang tidak merata, akan meningkatkan alarm di antara negara-negara dan mendorong mereka untuk lebih bekerja sama dalam pengembangan 6G.
Dia juga memperkirakan bahwa negara-negara akan membahas visi 6G pada 2023 dan merumuskan standar 6G sekitar 2028.***
Artikel Rekomendasi