Network
MEDIA JABODETABEK - Sinetron Ikatan Cinta alur ceritanya memang sedang seru-serunya, karena Elsa tidak dipenjara jstru mama Sarah yang menjadi korbannya.
Penikmat film berseri ini bukan hanya golongan masyarakat biasa, tapi tokoh politikpun rupanya ikut menonton sinterton yang dibintangi oleh Arya Saloka dan Amanda Manopo.
Salah satu politisi yang diam-diam mengikuti kisah Aldebaran dan Andin dalam mengungpa kasus pembunuh Roy adalah Prof Mahfud MD.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Jumat 16 Juli 2021, Al dan Andin Dipanggil Polisi, Elsa Semakin Tertekan
Seperti diketahui, alur cerita Ikatan Cinta seolah-olah bagaikan benang kusut yang tak ada ujungnya.
Al dan Andin terus berusaha mencari siapa sebenarnya pelaku pembunuh Roy.
Andin dan Aldebaran sangat yakin jika pelaku utamanya adalah Elsa, namun pada kenyataannya justru yang dipenjara mama Sarah.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta, Jumat 16 Juli 2021, Sumarno Akan Jadi Saksi Kasus Pembunuhan Roy
Mama Sarah rela dimasukan penjara demi membela Elsa supaya tidak dihukum atas perbuatannya.
Bu Sarah mengaku kalau dirinyalah yang sudah membunuh Roy, bukan Elsa, Polisipun langsung menahan bu Sarah.
Ternyata penahanan mama Sarah tersebut mendapat perhatian dan kritikan dari Mahfud MD.
Melalui akun twitternya, Mantan Pimpinan Mahkamah Konstitusi ini mengkritik keras alur cerita Ikatan Cinta.
Ia mengatakan, sinetron yang disukai oleh emak-emak ini mengalami cacat hukum pada laur ceritanya.
"PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik jugsa sih, meski agak muter-muter," tulis Mahfud MD, Kamis 15 Juli 2021.
Baca Juga: Sedang Tayang, Ini Link Streaming Ikatan Cinta Kamis 15 Juli 2021, Andin Minta Sesuatu Sama Al
Ia menambahkan, jika sang penulis naskah Ikatan Cinta tentang pemahaman hukumnya tidak tepat, soal penagkapan dan penahanan Ibu Sarah.
"Tapi pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yang mengaku dan minta dihukum karena membunuh Roy langsung ditahan,padahal pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat," tulisnya lagi.
Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan periode 2000-2001 ini mengatakan, dalam urusan hukum pidana tidak bisa sembaranga.
Meskipun orang tersebut mengakui telah melakukan pembunuh tidak bisa langsung ditahan begitu saja.
Menurutnya, jika setiap ada kasus pembunuhan, kemudian pelaku membayar orang untuk mengaku dirinya yang telah membunuh, maka pelaku bisa bebas begitu saja.
"Pembunuh Roy adalah Elsa, Sarah, ibu Elsa, mengaku sebagai pembunuh Roy dan minta dihukum demi melindungi Elsa, Lah, dalam hukum pidana tidak sembarangan orang mengaku lalu ditahan. Kalau begitu nanti banyak orang berbuat jahat lalu menyuruh (membayar) orang untuk mengaku sebagai pelaku yang sebenarnay bebas," kritikan Mahfud.
Artikel Rekomendasi